Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

MarkPlus Industry Roundtable

MarkPlus Industry Roundtable: Industri Asuransi Adaptasi di Era Covid-19 dengan Maksimalkan Online

MarkPlus Inc dan Jakarta Chief Marketing Officer kembali menghadirkan MarkPlus Industry Roundtable online edisi keenam yang membahas sektor asuransi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: David_Kusuma
Youtube
Hermawan Kartajaya 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - MarkPlus Inc dan Jakarta Chief Marketing Officer (CMO) kembali menghadirkan MarkPlus Industry Roundtable online edisi keenam yang membahas sektor asuransi, pada Selasa (5/5/2020).

Lima edisi MarkPlus Industry Roundtable sebelumnya sukses dihadiri lebih dari 400 pengunjung yang masuk lewat aplikasi Zoom.

MarkPlus Industry Roundtable kembali dibuka dengan survei terkait kondisi sektor asuransi dan kebiasaan nasabah asuransi di era Covid-19 ini. Dalam survei dengan 105 responden tersebut, terlihat bahwa hanya 16,2 persen yang mengklaim asuransi selama Covid-19.

Selain itu, 51,2 persen responden menganggap asuransi sebagai elemen sangat penting setelah mengetahui ada pandemi Covidd-19. Lalu 51,4 persen responden langsung menghubungi asuransi mereka masing-masing di masa Covid-19, di mana hanya 50 persen yang merasa terpuaskan dengan layanan diberikan.

Temuan Baru Tentang Virus Corona, WHO Desak Semua Negara Selidiki Kembali Kasus Awal Covid-19

Di sisi lain, hanya 45,7 persen responden yang langsung dihubungi perusahaan asuransi di mana mayoritas atau 77 persen dihubungi lewat email. Dan 42 persen responden mencari informasi asuransi lain yang bisa melindungi mereka dari Covid-19, karena kurangnya pengetahuan akan produk asuransi sebelumnya apakah sudah terlindungi Covid-19 atau belum.

Founder & Chairman MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya melihat bahwa seharusnya industri asuransi sedang menikmati masa positif.

"Saya menyebutnya windfall. Kalau di masa ini perusahaan Anda sedang tumbuh positif, seharusnya layanan pelanggan dimaksimalkan. Harus servicing. Jangan disia-siakan karena setelah Covid-19 momentum seperti sekarang tidak akan terjadi lagi," ungkapnya dalam MarkPlus Industry Roundtable sektor asuransi tersebut.

Hal tersebut diakui juga oleh Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnain. Melihat masih kurangnya edukasi nasabah terhadap produk asuransi masih menjadi pekerjaan rumah bagi industri ini.

Simulasi Pemakaian APD kepada Anggota Satgas Pencegahan Covid-19 Digelar Dokkes Polda Sulut

"Masa Covid-19 menjadi kesempatan buat brand untuk meningkatkan komunikasi terkait produk-produk asuransi. Selain itu brand harus mulai menggeser fokus layanannya menjadi online sebagai jawaban atas banyaknya masyarakat bekerja dari rumah. Jangan hanya branding dari segi bisnis, tapi saya setuju harus ada peningkatan edukasi dan layanan," ungkap Karin.

Hal yang sama dialami oleh asuransi Sinar Mas. Perusahaannya yang mayoritas operasionalnya offline, kini harus berjibaku melayani nasabah dari rumah masing-masing. Salah satu yang dilakukan adalah mempersenjatai garda terdepan mereka seperti sales dan marketing untuk bekerja online dari rumah.

"Sekarang agility nomor satu. Bagaimana transformasi dari yang serba offline menjadi online. Termasuk memonitor nasabah kami yang menjadi suspect maupun positif, semua online," ungkap Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi Samosir.

Bulan Ramadan adalah Momentum Kepedulian Sosial

Namun memang tidak semua pemain asuransi merasakan windfall atau tumbuh di saat Covid-19. Pemain seperti Jasa Raharja sudah pasti mengalami penurunan klaim asuransi dari biasanya. Itu dikarenakan mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan berkurang.

Menurut Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja Wahyu Wibisono, terjadi penurunan klaim sebesar 30 persen di masa Covid-19. Ditanya seperti apa pasar asuransi setelah pandemi ini, Wahyu memprediksi akan terjadi kenaikan karena bertambahnya kesadaran masyarakat akan perlindungan.

"Namun tetap tidak akan besar. Bukan masalah edukasi saja, tapi saya melihat ekosistem di kita memang belum siap," terang Wahyu.

Terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup terpukul karena pandemi Covid-19 yang hanya 2,97 persen, Hermawan Kartajaya tetap melihat hal ini sebagai hal positif. Walau jauh dari angka biasanya di kisaran 5 persen, ia yakin angka tersebut masih jauh lebih baik dibanding negara-negara lain terdampak Covids-19.

"Termasuk juga untuk pemain asuransi. Walau ekonomi turun, sekarang bisa menjadi momentum tepat untuk menunjukan betapa pentingnya asuransi bagi nasabah. Sekali lagi harus maksimalkan layanan saat ini, agar pada saat Covid-19 selesai bisa tumbuh lebih baik dari sekarang," tutupnya.

Rasa Pesimis Pemerintah Terbayarkan, Rakyat Taati Kebijakan Penanganan Covid-19, Imbauan Berhasil

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved