Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulawesi Utara

Kabar Baik, 3 Hari Ini Sulawesi Utara Tidak Ada Penambahan Kasus Virus Corona

Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat, Minggu 3 Mei 2020.

Editor: Rhendi Umar
istimewa
Peta Sulawesi Utara 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat, Minggu 3 Mei 2020.

Sampai hari ini, Sulawesi Utara tidak terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi virus corona.

Masih dengan data sebelumnya yakni 45 orang.

Jadi, hasil rinciannya yaitu, 45 pasien terkonfirmasi, sembuh 17 orang, dan meninggal 4 orang.

Tribunmanado masih menunggu penjelasan tambahan dari satgas covid-19 Sulut.

Secara Nasional Bertambah 349 Kasus

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan bahwa masih ada penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan data pemerintah hingga Minggu (3/5/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui ada 349 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total ada 11.192 kasus Covid-19 di Tanah Air sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.

Hal ini diungkapkan Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Minggu sore.

"Konfirmasi positif yang didapat bertambah 349 orang, sehingga menjadi 11.192 orang," ujar Yurianto.
Dalam periode yang sama, diketahui juga ada kabar gembira dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Ada penambahan 211 pasien yang sudah dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan.

Ini menyebabkan total pasien Covid-19 yang sembuh jumlahnya ada 1.876 orang.

Namun, Yuri juga menyampaikan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada penambahan 14 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam sehari.

"Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal bertambah 14 orang, sehingga (total) menjadi 845 orang," ujar Yuri.

Panglima TNI Sesali Masyarakat Tak Hargai Jasa Tenaga Medis

Tindakan masyarakat yang tidak mengapresiasi tenaga medis yang menangani pasien virus corona, dikritik Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Menurut Hadi Tjahjanto tenaga kesehatan kini menjadi ujung tombak.

Hadi mengatakan, mereka telah berjuang sekuat tenaga tidak mengenal waktu merawat para pasien Covid-19.

Menurutnya, karena sifat virus itu bahkan para dokter dan tenaga medis lainnya harus bekerja dalam kondisi yang sangat tidak nyaman selama berjam-jam menggunakan APD.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan orasi ilmiah pada acara wisuda secara daring yang diselenggarakan Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Sabtu (2/5/2020).

"Mereka mengorbankan keselamatan dirinya sendiri untuk membantu dan melayani orang lain. Seharusnya melihat hal seperti itu masyarakat luas memberi apresiasi. Namun ternyata ada sebagian masyarakat yang bertindak sebaliknya," kata Hadi.

Selain itu Hadi juga bahkan menganalogikan kondisi saat ini dengan perang kemerdekaan.

Menurutnya, saat merebut dan mempertahankan kemerdekaan para pejuang mendapat bantuan dan dukungan dari rakyat.

Namun para tenaga medis kita yang saat ini merupakan pejuang melawan Covid-19 justru ada yang mendapatkan hal sebaliknya.

"Apakah kita sudah kehilangan semangat kekeluargaan, gotong royong dan jiwa ketimuran yang selama ini kita banggakan? Fenomena ini dapat menjadi bahan penelitan sosial. Apakah ini dampak kemajuan teknologi komunikasi melalui media sosial yang membuat kita semakin individualis?" kata Hadi.

(*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved