Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

Jonesius Manoppo: Fokus Pada Pencegahan Virus Corona, Bukan Hanya Bantuan Sosial

Jonesius Manoppo menyebut, penanganan Covid-19 di Sulut sedang terdistraksi dengan gencarnya bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak covid-19.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rhendi Umar
istimewa
dr Jonesius Manoppo, Pengamat Kesehatan dari IKM Unima 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Kesehatan dari Universitas Negeri Manado (Unima) Jonesius Manoppo menyebut, penanganan Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut) sedang terdistraksi dengan gencarnya bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak covid-19.

Menurutnya disatu sisi bantuan ini sangat baik, namun disisi yang lain akan menggangu konsentrasi masyarakat untuk fokus pada pencegahan penularan virus mematikan tersebut.

"Masalah utama kita sekarang yaitu penularan Covid-19 masih sementara terjadi dan selama penularan masih terjadi kemungkinan kita keluar dari masalah ini semakin lama," kata Dosen Spesialis Epidemiologi ini.

Dirinya mengamati, justru saat ini penularan sedang terjadi di rumah-rumah, sedang berkembang klaster-klaster baru, yang penularannya cukup membingungkan.

"Tanpa kita sadari bisa saja ada penularan di lingkungan rumah, dan kita tidak tau siapa menulari siapa saat ini, artinya protokol yang disosialisasikan oleh pemerintah belum sampai pada tatanan rumah tangga," papar Manoppo.

Kalau bicara soal penanganan medis, lanjutnya, penanganan medis sudah sangat baik, dari segi tenaga medis maupun ketersediaan alat-alat penunjang, walau perlu terus ditingkatkan. Anggaran pemerintah juga sudah banyak yang diarahkan ke penanganan covid-19 ini.

"Bahkan ada Laboratorium yang sudah dapat digunakan untuk diagnosa pasien covid-19, lagipula, ada banyak juga pasien positif yang mulai sembuh, ini berarti penanganan medis kita semakin baik," ungkapnya.

Hanya, kata Manoppo, masalah pencegahannya yang perlu ditekankan, jangan sampai luput dari perhatian pemerintah dan masyarakat.

"Tingkat kesembuhan yang semakin besar tidak lantas membuat kita berpikir bahwa ini akan segera berakhir dan sudah bebas berkeliaran, tanpa menerapkan himbauan untuk menjaga jarak, menjauhi kerumunan, cuci tangan dengan sabun serta menggunakan masker," ujarnya.

Dikatakan Manoppo, seharusnya setelah masyarakat terdampak covid-19 menerima bantuan, harus ada jaminan dari pemerintah penerima bantuan ini tidak melaksanakan aktivitas berlebihan diluar rumah.

"Buktinya kan kita masih bisa melihat geliat ekonomi dimana-mana, orang masih saja berkumpul dan berkerumun, pusat belanja seperti pasar dan supermarket juga belum disiplin dalam pengaturan jarak dan kewajiban penggunaan masker.

"Terutama soal tatacara keluar-masuk rumah yang aman, bertransaksi dan perlakuan terhadap barang-barang dari luar rumah serta banyak rumah masih menerima tamu, padahal untuk memutus mata rantai penularan kita butuh sumbangsih dari masyarakat," jelas Manoppo.

Kata Manoppo, jika memang perlu pemerintah bisa mengajukan kebijakan PSBB ke pusat. Menurutnya, daerah yang telah lama menerapkan PSBB mulai menunjukan tren penurunan jumlah infeksi baru. Daerah lain sudah menanggap dengan pemberlakuan PSBB, kita disini belum.

"Kita hanya disibukkan dengan penanganan Covid-19 di rumah sakit, penyediaan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menangani pasien, dan masalah lahan pekuburan, penolakan jenazah dan lain sebagainya, tapi sedikit mengabaikan aspek pencegahan," kunci Manoppo. (Mjr

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved