Teror Corona di RS Darurat: Pasien Lama Tak Rela Seruangan dengan Pasien Baru
Hingga Kamis (30/4), Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, merawat sebanyak 840 pasien terkait Covid-19.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Beberapa menit setelah selesai buka puasa, seorang perawat masuk ke ruangan untuk memeriksa tensi. Kemudian ia mengabarkan ke PDP baru, esok hari akan dilakukan SWAB, pemeriksaan lendir di tenggorokan.
Petugas medis itu mengaku sudah sebulan tidak bertemu keluarga. Ketika lepas dinas ia menempati kamar sebuah hotel yang disediakan pemerintah. Ia juga mengaku tak tahu sampai kapan ia bertugas di Wisma Atlet.
Ada yang lucu di pakaian alat pelindung diri (APD) petugas medis. Misalnya di punggungnya bertuliskan, "Cepat Sembuh, Cepat Cari Jodoh."
Di balik kesungguhan melaksanakan tugas berat, ada keakraban di antara petugas medis. Sesekali saling bercanda dan memijat pundak untuk meregangkan ketegangan.
Di ruang nomor 27 sudah ada pasien dua orang. Udin yang baru berusia 20 tahun, mengaku baru tiga hari menghuni kamar isolasi, namun sudah merasa jenuh.
"Setiap hari cuma main ponsel, buka YouTube di laptop, mengaji, dan lari-lari kecil olahraga. Jenuhnya bukan main," katanya. Namun ia sering menghibur oran lain."Yah, bagaimana lagi, kita nikmati saja, Pak," katanya. (*)