Update Virus Corona Indonesia
UPDATE Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia 30 April 2020, Bertambah 347, Total Ada 10.118 Orang
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Virus corona atau Covid-19 terus bertambah di Indonesia.
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia bertambah.
Data yang masuk hingga Kamis (30/4/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan bahwa ada 347 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
• Lebih dari Separuh Penduduk RI Tersentuh Bansos, Sri Mulyani Beberkan Rinciannya
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Tanah Air kini berjumlah 10.118 sejak pasien pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta pada Kamis sore.
"Kasus baru yang terkonfirmasi sebanyak 347 orang, sehingga jumlahnya menjadi 10.118," kata Yurianto.
Dalam periode yang sama, data itu juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 131 pasien Covid-19 yang sembuh.
Ini menyebabkan total pasien yang dinyatakan sembuh dan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan berjumlah 1.522 orang.
Namun, masih ada kabar duka dengan penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Yuri mengungkapkan bahwa ada penambahan 8 pasien Covid-19 yang tutup usia pada 29-30 April 2020.
Dengan demikian, jumlah total pasien yang meninggal ada 792 orang.
• Netizen Indonesia Hujat Han So Hee dan Reemar Martin, Komentar Warganet Dianggap Memalukan
Imbau Untuk Rajin Cuci Tangan
Yuri pun mengimbau kepada masyarakat agar rajin untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Senyawa detergen akan menghancurkan dinding virus," ujarnya.
Yuri menyebut kegiatan mencuci tangan harus terus dilakukan terutama ketika berada di tempat umum.
"Mencuci tangan menjadi kunci keberhasilan kita dalam memutus penularan covid-19," ungkapnya.
Kami mengapresiasi kemandirian masyarakat di tingkat RT RW dan seterusnya, serta instansi lain yang menyiapkan fasilitas cuci tangan dan menyediakan sabun.
Selain itu Yuri juga mengimbau agar masyarakat menjaga jarak dengan orang lain saat berinteraksi dan senantiasa mengenakan masker.
"Agar tidak terpapar langsung dari droplet," ujarnya.
Luncurkan Sistem Informasi Bersatu Lawan Covid
Sebelumnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid–19 melakukan peluncuran awal sistem informasi Bersatu Lawan Covid.
Peluncuran ini disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Wiku Bakti Bawono Adisasmito saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas, Graha BNPB, Jakarta pada Senin (27/4/2020).
Dilansir covid-19.go.id, Bersatu Lawan Covid (BLC) merupakan sistem informasi terintegrasi untuk peningkatan percepatan pencatatan data dalam rangka percepatan penanganan Covid–19 di lapangan atau seluruh wilayah di Indonesia.
Wiku mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, data-data dan informasi dari semua kementerian terintegrasi masuk ke dalam Gugus Tugas.
Wiku menyebut upaya tersebut membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pusat dan daerah, kabupaten, kota sampai di tingkat RT dan RW.
“Dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 ini, kami mengajak seluruh komponen bangsa, semua daerah hingga daerah perbatasan dan terpencil untuk dapat terhubung dengan pusat dan wilayah lainnya,” tambah Wiku.
• Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
Wiku menambahkan, satu data nantinya dapat menjadi navigator dalam pembuatan suatu kebijakan di pemerintah dengan keputusan yang tepat sasaran.
Wiku juga menyampaikan bahwa pengimplementasian satu data perlu perjalanan panjang dan dukungan semua pihak.
“Selama sepekan ini kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga, terutama Kementerian Kesehatan, Informasi dan TNI, Polri, Gugus Tugas Daerah dan BPBD. Kami terus menyempurnakan sistem dan komponen yang dapat diakses nanti oleh masyarakat secara terbuka dan transparan,” katanya.
BLC memiliki fungsi sistem yakni mempercepat alur pencatatan data pada tingkat puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan dari daerah.
Tidak hanya itu, BLC dapat berfungsi untuk mengetahui lokasi rawan persebaran di Indonesia, sebaran kasus Covid–19, pencatatan hasil pemeriksaan RDT dan pencatatan kebutuhan dan distribusi logistik di rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan.
Sementara itu, ia menyampaikan bahwa data makin terbuka bukan berarti langsung sempurna karena besarnya tantangan di indonesia, seperti masalah komunikasi dan kerja sama lintas sektor.
Ia berharap bahwa sistem ini dapat bermanfaat untuk menjamin keterbukaan data dan informasi sehingga masyarakat dapat mengakses informasi terkait Coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Indonesia.
“Kita dapat lebih waspada dan bersama-sama dengan tetap tenang dalam menghadapi pandemik ini,” ujar Wiku.
Di samping itu, ia berharap dengan informasi yang tersedia, masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran bersama untuk menjaga diri sendiri dan menjaga orang lain dalam semangat gotong royong.
Sistem informasi ini dapat juga diakses masyarakat dengan berbasis aplikasi telepon pintar yang harus diunduh terlebih dahulu.
Melalui aplikasi tersebut nantinya masyarakat dapat mengetahui lokasi rawan, menilai risiko Covid-19, fitur isolasi mandiri dan konsultasi online dengan dokter dan psikolog.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul UPDATE: Kini Ada 10.118 Kasus Covid-19 di Indonesia, Bertambah 347