Update Virus Corona Sulut
Kepala BI Sulut: Paling Penting Menjaga Daya Beli Masyarakat
Pemprov, BI, OJK, Perbarindo, Forkompinda, TPID dan lintas instansi perlu mengatur langkah bersama.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut mengatakan, pihaknya selaku bank sentral yang mengatur fiskal dan moneter dalam menghadapi gejolak Covid-19.
"Ada sejumlah kebijakan yang dilakukan BI. Di antaranya melaui KSSK Nasional yang mengeluarkan sejumlah aturan yang memperkuat stabilitas dan likuditas lembaga keuangan maupun makro ekonomi kita," kata Kepala BI Sulut, Arbonas Hutabarat dalam video conference, Selasa (28/04/2020)
Menurut dia, diperlukan sinergitas para pihak dalam menghadapi wabah ini.
"Paling tidak kita pikirkan dulu ekonomi kita tiga bulan kedepan," katanya.
Pemprov, BI, OJK, Perbarindo, Forkompinda, TPID dan lintas instansi perlu mengatur langkah bersama.
"Menurut kami, paling penting menjaga daya beli masyarakat," katanya.
Menurutnya, langkah pengucuran bantuan sosial baik melalui bantuan langsung,
BPNT dan stimulus lainnya yang dilakukan pemerintah dan sektor swasta sudah tepat.
"Itu bisa mengurangi dampak ekonomi akibat wabah ini," katanya.
Menurutnya, BI dan pihak terkait memikirkan bagaimana sektor informal diperkuat di masa Covid-19 ini.
BI dan KSSK telah mengeluarkan sejumlah kebijakan, dimana pelaku UMKM dan sektor usaha terdampak mendapatkan stimulus khusus.
"Fasilitas likuiditas BI berikan ke bank, suku bunga diturunkan, menjaga peredaran uang," katanya.
Terakhir, Arbonas bilang, pentingnya menjaga inflasi. Tugas ini menjadi tanggungjawab BI dan TPID Sulut.
"Kita tugas sama-sama, menjaga stabilitas moneter, ekonomi makro dan mikro kita," ujar Arbonas.(ndo)
• Catat! OJK: ASN Bukan Sasaran Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19