Update Virus Corona Bolmut
BREAKING NEWS! Satu PDP Asal Bolmut Meninggal Dunia, Pemakaman Sesuai Protap Covid-19
Pasien tersebut berasal dari Desa Tombolango, Kecamatan Sangkub, Bolmut. Pasien sebelumnya melakukan perjalanan dari Jogjakarta dengan berstatus ODP.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) warga Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara meninggal dunia hari ini, Sabtu (25/4/2020), sekitar pukul 09.00 wita di RS Pobundayan Kotamobagu.
Pasien tersebut berasal dari Desa Tombolango, Kecamatan Sangkub, Bolmut.
Pasien sebelumnya melakukan perjalanan dari Jogjakarta dengan berstatus ODP, setelah dilakukan pemantauan selama 14 hari pasien negatif Covid-19.
Setelah dilakukan penanganan medis dan kremasi sesuai standar jenazah covid-19, sekitar pukul 11.00 wita, pasien langsung dibawa ke Desa Tombolago untuk dimakamkan.
Pemakaman dilakukan sesuai penanganan protokol bagi jenazah covid-19.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Bolmut Sofian Mokoginta bahwa pasien sebelumnya dibawa ke RS Datubinangkang Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow.
"Dilakukan pemeriksaan memiliki HB rendah, langsung dilakukan Rapid Tes sebanyak 2 kali. Suhu badan 39 derajat, langsung dirujuk ke RS Pobundayan Kotamobagu, sebelum pemeriksaan swab keluar korban sudah meninggal dan hasil terakhir rapid tes reaktif covid-19," jelas Mokoginta kepada Tribun Manado.
Terpantau ada sekitar 10 orang petugas medis melakukan proses pemakaman dengan menggunakan APD lengkap. (Mjr)
BERITA TERPOPULER :
• Mulai Hari ini tak Ada Lagi Penerbangan Komersil di Bandara Samrat Manado
• Berdiam di Rumah Selama Pandemi Covid-19, Cewek Cantik di Minahasa Merindukan Hal Ini
TONTON JUGA :
Berdasarkan data Jumat (24/04/2020) kemarin.
Kasus Virus Corona Terus Bertambah, Kini Menjadi 36 Pasien Positif
Update terbaru kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan lewat kementrian kesehatan RI, Jumat 24 April 2020.
Untuk daerah Sulawesi Utara terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi virus corona yang drastis.
Setelah data terakhir hanya 31 kasus virus corona, kini sudah bertambah 5 menjadi 36 orang positif.
Rinciannya yakni, terkonfirmasi 36 orang, sembuh 5 orang, meninggal 3 orang
tribunmanado masih menunggu informasi dari satgas covid-19 sulut perihal informasi data pasien corona bertambah di Sulut.
Obat Antivirus Remdesivir Gagal Sembuhkan Pasien Virus Corona, Ini Kendalanya
Obat antivirus corona (Covid-19) yang disebut bernama Remdesivir dilaporkan gagal dalam uji klinis acak pertama kepada manusia.
Sebelumnya obat ini diyakini potensial untuk mengobati pandemi Covid-19 yang sudah menyebar ke ratusan negara di dunia.
Dilansir AFP, Kamis (23/4/2020), uji coba di China menunjukkan obat antivirus remdesivir tidak berhasil menyembuhkan Covid-19, ketika diujicobakan kepada manusia secara acak.
Laporan itu juga sempat dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kemudian dihapus.
Tapi Gilead Sciences, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) pembuat obat remdesivir mempertayakan, bagaimana bisa data uji klinis diterbitkan dan sekarang dihapus oleh WHO.
Kepada Financial Times, WHO mengonfirmasi ada kekeliruan dalam penerbitan draf laporan uji klinis itu.
Dalam dokumen itu, para peneliti di China mempelajari 237 pasien, memberikan obat kepada 158 orang dan membandingkan kondisi mereka (dikasih obat) dengan 79 orang yang tersisa dan menerima pengobatan dengan plasebo.
Setelah satu bulan, 13,9 persen pasien yang mengkonsumsi remdesivir meninggal dibandingkan dengan 12,8 persen dari mereka yang menerima pengobatan plasebo.
Percobaan remdesivir dihentikan lebih awal karena ada laporan efek samping.
“Remdesivir tidak dikaitkan dengan manfaat klinis atau virologi,” demikian ringkasan studi.
Namun Gilead Sciences menilai, ada salah tafsir oleh WHO atas studi uji coba remdesivir.
"Kami percaya pos itu memasukkan karakterisasi studi yang tidak sesuai," kata Juru Bicara Gilead yang dilansir BBC.
Ia menambahkan, uji coba itu diakhiri lebih awal karena rendahnya partisipan dan karenanya tidak bermakna secara statistik.
“Dengan demikian, hasil penelitian tidak dapat disimpulkan, meskipun tren dalam data menunjukkan manfaat potensial untuk remdesivir, terutama di antara pasien yang diobati pada awal penyakit,” katanya.
Meskipun demikian, uji coba ini tidak berhenti karena masih akan ada beberapa percobaan berskala besar dalam tahap lanjutan yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai penggunaan obat ini. (AFP/Channel News Asia).