Berita Minsel
Harga Daging Babi Turun, Jesica Lakukan Ini Supaya Tidak Rugi
Pandemi covid-19 memberikan dampak negatif pada semua sektor usaha di tanah air termasuk di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulut
Penulis: Andrew_Pattymahu | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, AMURANG - Pandemi covid-19 memberikan dampak negatif pada semua sektor usaha di tanah air termasuk di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Jesica Tambajong pengusaha ternak babi di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur, Jumat (24/4/2020) mengatakan sejak mewabahnya virus corona, harga daging babi turun terus.
Sekarang harganya daging babi di wilayah Amurang sekitarnya Rp 36 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogramnya.
Kalau dulu pada saat harga daging babi sedang bagus-bagusnya, perkilogram kena Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu. "Waktu hari raya Natal lalu harga daging babi melonjak drastis," ujarnya.
• Muamalat Prioritas Online Gathering, Ustaz Das’ad Ajak Nasabah Majukan Bank Syariah
Supaya tidak rugi, Jesica potong sendiri ternak babinya dan dijual langsung kepada masyarajak sekitar tempat tinggalnya atau via media sosial.
"Kalau sebelumnya ada yang datang, beli di peternakan kami untuk dijual kembal tapi harganya beda. Jadi sekarang lebih baik kami jual langsung ke masyarakat supaya modal bisa kembali," tambah dia.
Untung dia mempunyai usaha yang lain walaupun tren penjualannya sedang tidak bagus. Tapi kata dia setidaknya bisa menopang perekonomian keluarga.
"Saya jualan baju, masker dan barang lain-lain melalui medsos," kata ibu satu anak ini.
• Pemkot Kotamobagu Kaji Rencana Pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar