Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2020

Begini Cara Melihat Hilal Untuk Menentukan 1 Ramadhan 1441 H atau Awal Puasa Ramadan 2020

Para pemuka agama dan ilmuwan bersama-sama melakukan rukyatul hilal (melihat hilal) untuk menentukan awal bulan Ramadan

Editor: Indry Panigoro
(Tribunnews.com/ Lendy Ramadhan)
Kepala Bidang Urusan Agama dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama, Purwanto melakukan pemantauan hilal di lantai tujuh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (5/5/2019). Pemantauan tersebut untuk menentukan awal Ramadan 2019. Tribunnews/Lendy Ramadhan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bulan suci ramadan sebentar lagi.

Para pemuka agama dan ilmuwan bersama-sama melakukan rukyatul hilal (melihat hilal) untuk menentukan awal bulan Ramadan 2020 pada sore hari ini Kamis (23/4/2020).

Pada saat yang sama, Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan tanggal 1 Ramadhan 1441 H.

Penentuan awal Ramadan 2020 melalui sidang isbat ini setelah kemenag menerima hasil rukyatul hilal yang digelar di sejumlah daerah.

Astronom amatir Marufin Sudibyo menyebutkan bahwa hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenamnya Matahari.

Marufin menyebutkan terdapat tiga metode untuk melihat hilal. Pertama adalah menggunakan mata telanjang.

“Metode pertama adalah menggunakan mata telanjang, tanpa alat bantu optik sama sekali. Sehingga menghasilkan fenomena kasatmata-telanjang,” tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Metode kedua dilakukan dengan menggunakan alat bantu optik terutama teleskop, namun tetap mengandalkan penglihatan mata. “Ini menghasilkan fenomena kasatmata-teleskop,” tambahnya.

Metode terakhir adalah dengan menggunakan alat optik terutama teleskop yang terangkai dengan sensor/ kamera.

“Sensor/ kamera ini memproduksi denyut elektronik yang bisa diolah sebagai citra atau gambar. Ini menghasilkan fenomena kasat-kamera,” tambah ia.

Dari ketiga metode tersebut, yang paling populer adalah penggunaan metode mata telanjang dan mata yang dibantu oleh alat optik khususnya teleskop.

44 Poster Ramadhan 1441 H dan 50 Ucapan untuk Dibagikan ke Medsos WA, IG, FB, dan Twitter

Metode hisab dan protokol rukyatul hilal

Selain rukyatul hilal, ada pula metode hisab yang dilakukan dalam penetapan awal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Namun dari segi popularitas, kata Marufin, survei keberagaman Muslim Indonesia tahun 2016 menunjukkan 64 persen umat Islam di Indonesia lebih memilih berpedoman pada rukyatul hilal untuk menentukan hari-hari besar agama.

“Survei serupa di tahun 2018 yang ditujukan untuk kalangan milenial Muslim menunjukkan proporsi lebih besar. Sebanyak 76 persen milenial Muslim Indonesia lebih memilih berpedoman pada rukyatul hilal,” paparnya.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved