Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polemik Ruangguru

Adamas Belva Bantah Ruangguru Perusahaan Milik Singapura: Semua Itu Punya Saya, Anak Muda Indonesia

Founder sekaligus CEO Ruangguru, Belva Devara, tidak menyangkal kalau Ruangguru merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura.

Editor: Frandi Piring
Grid.ID
Adamas Belva 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perusahaan Ruangguru kini tengah jadi polemik.

Perusahaan rintisan teknologi pendidikan itu jadi sorotan setelah ditunjuk sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja 2020.

Keterlibatan Skill Academy yang dimiliki Ruangguru di program Kartu Pekerja disorot karena salah satu pendirinya, Adamas Belva Syah Devara, mundur dari posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

Status startup ini yang dinilai merupakan perusahaan asing giliran dipersoalkan.

Karena perusahaan asing, Ruangguru dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah.

Founder sekaligus CEO Ruangguru, Belva Devara, tidak menyangkal kalau Ruangguru merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Singapura.

Mantan Staf Khusus Adamas Belva dan Presiden Joko Widodo
Mantan Staf Khusus Adamas Belva dan Presiden Joko Widodo (Kolase Foto: via Grid.id/Instagram @Belvadevar)

Namun dia membantah jika mayoritas sahamnya dimiliki oleh investor Singapura.

"Tidak benar (mayoritas saham dimiliki investor Singapura). Ya Ruangguru Pte Ltd yang di Singapura ya punya saya juga, kami juga punya pegawai di Singapura," tegas Belva seperti dikutip dari akun Instagramnya, Rabu (22/4/2020).

Sebanyak 99,99 persen saham PT Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Ruangguru Pte Ltd beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909.

"Selain di Singapura, kami juga ada ratusan pegawai di Vietnam dan juga di Thailand.

"Semua punya saya, anak muda kebangsaan Indonesia," kata Belva.

Belva Devara tak tercatat sebagai pemegang saham

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (22/4/2020), berdasarkan data profil perusahaan dari Administrasi Hukum Umum (AHU) dari Kementerian Hukum dan HAM, badan hukum Ruangguru bernama PT Ruang Raya Indonesia.

Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang.
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. (antara)

Mengacu pada surat pengesahan anggaran dasar pada 17 Maret 2020, Ruang Raya Indonesia tercatat sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA).

Ruang Raya Indonesia memiliki modal dasar Rp 2 triliun.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved