Update Virus Corona Minut
Warga Kampung Ambong Likupang Blokade Jalan Gara-gara Desa Tetangga Ada Pemakaman PDP
Korban telah dimakamkan pada Selasa malam di kampung halaman orangtuanya, Kecematan Likupang Tmur.
TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Bocah 3 hari meninggal di Kecamatan Likupan Timur, MInahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara pada pada Selasa (21/4/2020) sore.
Korban telah dimakamkan pada Selasa malam di kampung halaman orangtuanya, Kecematan Likupang Tmur.
Warga Desa Likupang Kampung Ambong, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, memblokade jalan menuju desa tersebut.
Penutupan jalan dilakukan karena ada makam bayi berstatus pasien dalam pengawasan ( PDP).
Selain melakukan penutupan jalan yang berlangsung sejak Rabu (22/4/2020) pagi, warga Desa Likupang Kampung Ambong juga diimbau untuk tidak berinteraksi dengan warga desa tersebut.
Imbauan itu disampaikan tokoh masyarakat Desa Likupang Kampung Ambong melalui pengeras suara.
Warga Desa Likupang Kampung Ambong juga berjaga di jalan yang diblokade agar warga dari desa tetangganya tidak masuk.
Kondisi ini sempat memicu protes dari warga desa yang memiliki PDP.
Bahkan, sejumlah petugas dari Polsek Likupang sampai datang untuk meminta blokade itu dibuka.
Meski polisi sudah berdiskusi dengan tokoh masyarakat setempat, blokade jalan belum juga dibuka.
Hingga berita ini ditulis, ruas jalan penghubung dua desa tersebut masih ditutup.
Namun, warga desa yang memiliki PDP sudah diperbolehkan melintasi Desa Likupang Kampung Ambong.
"Yang dilarang sementara kalau warga Kampung Ambong mau ke Likupang 2. Kalau mau ke daerah lain, silahkan," kata Hukum Tua (tokoh masyarakat) Likupang Kampung Ambong, Fengky Corneles, saat ditemui, Rabu (22/4/2020).
Blokade jalan ini merupakan ungkapan kekesalan warga karena tidak diberitahukan akan ada pemakaman PDP.
Selain itu, warga kesal karena bayi PDP yang dimakamkan, orangtuanya berasal dari daerah lain.
Sedangkan Kepala Dinas Minahasa Utara Harley Sompotan mengatakan, jenazah bayi yang dimakamkan di Desa Likupang 2 adalah anak dari PDP di Rumah Sakit Umum Pusat Kandou Manado.
Pemakaman bayi berusia tiga hari itu berlangsung pada Selasa (21/4/2020) malam.
Hingga kini, hasil uji laboratorium terkait sampel lendir tenggorokan bayi itu belum keluar.
Meski demikian, Harley meminta warga tidak perlu berlebihan saat menanggapi adanya pemakaman PDP di dekat tempat tinggalnya.
Pasalnya, pemakaman bayi itu sudah mengikuti prosedur kesehatan untuk mencegah kemungkinan adanya penyebaran virus corona.
Sebelumnya, heboh seorang bocah berusia 3 hari yang masuk PDP di Manado meninggal dunia pada Selasa (22/04/2020).
Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara, Dokter Harly Sompotan membenarkan, seorang bayi yang merupakan pasien PDP Covid-19 dimakamkan di Likupang Timur.
"Iya, sudah koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Minut dan Dinas Kesehatan, keluarga meminta dikuburkan di Liktim," kata Kadis Sompotan, Rabu (22/4/2020).
Informasi diperoleh Tribun Manado, Pada Selasa 21 April 2020 pukul 19.30 Wita, jenasah bocah berusia 3 hari ini dikebumikan di Pekuburan Umum Desa dengan pemakaman pasien PDP tanpa Protap Covid-19.
Kronologi yang beredar di WhassApp menyebutkan ibu korban asal Kotamobagu melahirkan seorang anak perempuan pada 19 April 2020 atau 3 Hari lalu.
Bocah tersebut didiagnosa sakit hernia pada 20 April 2020 di RS Prof Dr Kandou Malalayang, Kota Manado.
Operasi hernia dilaksanakan pada 21 April 2020 pukul 09.00 Wita- 15.00 Wita.
Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium ditemukan gejala Penomonian di darah pasien, dan pasien ditetapkan sebagai pasien PDP.
Kemudian Pada pukul 15.00 Wita pasien
Korban dinyatakan meninggal dunia Selasa pukul 15.00 Wita.
Orangtua korban membawa paksa dengan menggunakan monil Xenia pada pukul 17.05 Wita.
Keluarga korban tidak menginginkan korban dimakamkan sesuai Protap Covid-19 dan membawa paksa almarhum keluar dari ruang Irina menggunakan kendaraan roda 4 jenis Xenia dan tiba di Likupang pukul 19.15 Wita.
Pemakaman telah dilaksanakan pada sekira pukul 19.30 wita di Pekuburan Umum.
Pemakaman dikabarkan dihadiri 16 warga termasuk keluarga korban.
Sulawesi Utara Sudah 3 Hari Tidak Terjadi Penambahan Kasus Virus Corona
Berdasarkan data resmi pemerintah di website https://www.covid19.go.id, di daerah nyiur melambai pada Selasa 21 April 2020 tidak terjadi penambahan kasus virus corona.
Tidak terjadinya penambahan kasus ini bahkan sudah 3 hari lamanya, terhitung sejak Minggu 19 April 2020.
Data terkini yang dirangkum tribunmanado.co.id, kasus virus corona di Sulut masih dengan data sebelumnya yaitu terkonfirmasi 20 kasus.
Dengan data pasien sembuh masih 5 orang dan meninggal 2 orang.
Data Virus Corona Nasional
Untuk secara nasional Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 masih bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Selasa (21/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 375 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Ratusan kasus baru tersebut menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia ada 7.135 pasien, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore.
"Pada hari ini kami dapatkan 375 kasus konfirmasi (positif) yang baru, sehingga total ada 7.135 orang," ujar Achmad Yurianto.
Dalam periode yang sama, diketahui ada penambahan 95 pasien Covid-19 yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan negatif virus corona dari dua kali pemeriksaan.
Penambahan itu menyebabkan jumlah pasien sembuh totalnya ada 842 orang.
Adapun, pemerintah juga menyatakan kabar duka dengan masih adanya pasien yang tutup usia.
Data yang sama juga menyebutkan bahwa tercatat ada penambahan 26 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir.
"Sehingga jumlahnya (total) menjadi 616 orang," kata Yurianto.
Berikut Data Kasus per Provinsi
DKI Jakarta
Terkonfirmasi: 3,097
Sembuh: 230
Meninggal: 287
Jawa Barat
Terkonfirmasi: 747
Sembuh: 56
Meninggal: 62
Jawa Timur
Terkonfirmasi: 603
Sembuh: 100
Meninggal: 56
Jawa Tengah
Terkonfirmasi: 449
Sembuh: 51
Meninggal: 44
Sulawesi Selatan
Terkonfirmasi: 374
Sembuh: 73
Meninggal: 30
Banten
Terkonfirmasi: 341
Sembuh: 17
Meninggal: 35
Bali
Terkonfirmasi: 140
Sembuh: 42
Meninggal: 3
Papua
Terkonfirmasi: 118
Sembuh: 28
Meninggal: 6
Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 98
Sembuh: 9
Meninggal: 6
Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 93
Sembuh: 11
Meninggal: 4
Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 89
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 83
Sembuh: 13
Meninggal: 9
Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 8
Meninggal: 8
Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 77
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 74
Sembuh: 13
Meninggal: 7
Daerah Istimewa Yogyakarta
Terkonfirmasi: 69
Sembuh: 28
Meninggal: 7
Kalimantan Timur
Terkonfirmasi: 68
Sembuh: 11
Meninggal: 1
Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 67
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 37
Sembuh: 4
Meninggal: 2
Riau
Terkonfirmasi: 35
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Lampung
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 10
Meninggal: 5
Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 7
Meninggal: 3
Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 2
Meninggal: 3
Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 5
Meninggal: 2
Maluku
Terkonfirmasi: 17
Sembuh: 10
Meninggal: 0
Jambi
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Kepulauan Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Aceh
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 4
Meninggal: 1
Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Papua Barat
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Bengkulu
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Gorontalo
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Maluku Utara
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 2
Meninggal: 0
Nusa Tenggara Timur
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Sebagian artikel terbit di Kompas.com berikut: