Update Virus Corona Indonesia
VIRAL Video Dua Petugas Dengan Baju APD di Duga Kelelahan Tak Kuat Angkat Peti Pasien Corona
Kabar Viral video dua petugas berpakaian lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri / APD diduga kelelahan
Dengan nada gusar, Pak Syam pun mengaku ingin sekali menegur semua masyarakat DKI Jakarta.
Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.
"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.
• Sudah Ditandatangani Trump, Universitas Harvard Tolak Kembalikan Dana Bantuan Covid-19
Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.
"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.
Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.
Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.
Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.
"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.
• Rp 15.450 per Dolar AS, Rupiah Menguat Rabu Sore, 22 April 2020
Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.
Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca-virus corona merebak.
"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.
Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.
"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.
Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.