Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Malam Ini Bakal Hujan Meteor, Berlangsung hingga Dini Hari, Lapan RI Sebut Terjadi Setiap Tahun

Fenomena ini dapat menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncak.

Editor: Alexander Pattyranie
NET
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Fenomena alam hujan meteor Lyrid bakal berlangsung malam ini.

Fenomena ini berlangsung setiap tahun antara 22-23 April 2020.

Hal itu diungkapkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), @lapan_ri.

Akun yang telah diverifikasi atau bercentang biru itu menjelaskan Lyrids diproduksi oleh

partikel debu Komet C/1861 G1.

“Lyrids adalah meteor biasa yang dapat menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncak.

Lyrids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher), yang ditemukan

pada tahun 1861,” tulisnya pada postingan.

Lapan RI juga menjelaskan bahwa meteor ini berlangsung setiap tahun.

“Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun mulai tanggal 16-25 April.

Puncak tahun ini terjadi pada malam hari tanggal 22 April dan pagi dini hari tanggal 23 April,” tambahnya.

Informasi lain dihimpun Serambinews.com dari ilmugeografi.com, fenomena alam ini terjadi pada

Kamis (22/4/2020) mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB dini hari.   

Meteor ini akan membuat fenomena pada angkasa berupa jejak debu cahaya.

“Meteor ini dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik.

Bulan baru tanggal 23 April akan memberikan kondisi optimal untuk berburu hujan meteor

Lyrid,” tulisnya pada akun bercentang biru itu.

Lapan RI juga menjelaskan waktu terbaik untuk menyaksikan meteor yang membuat fenomena

langka pada Ramadhan tahun 1441 H ini.

“Waktu terbaik untuk pengamatan mulai tengah malam sampai fajar.

Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam.

Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul dimana saja di langit,” sarannya.

Dikutip dari laman CNET, American Meteor Society, Robert Lunsford mengatakan, meteor Lyrid

cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali.

Menurut Griffith Observatory, fenomena ini bisa disaksikan hingga satu atau dua jam sebelum fajar.

“Dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali,” jelasnya.

Meteor Lyrid merupakan potongan-potongan batu dan debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G (Thatcher).

Diketahui, perjalanan terakhir komet tersebut telah melalui tata surya bagian dalam adalah pada 1861 silam.

Kemudian, partikel-partikel itu bertabrakan dengan atmosfer atas dengan kecepatan sekitar 43 kilometer

per detik dan menghasilkan hujan meteor yang sangat indah.

Kondisi alam pun merupakan sebuah faktor yang menentukan untuk dapat melihatnya dengan mata telanjang.

Dengan kondisi langit yang cerah dan langit gelap yang terbebas dari polusi.

Kita pun disarankan untuk melihatnya dalam keadaan minim cahaya, sehingga pandangan menjadi jelas.

Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) pun mengatakan, hujan meteor lyrid bisa terlihat di seluruh

wilayah Indonesia apabila cuaca cerah dan tidak ada polusi cahaya.

Dikutip dari inews, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan fenomena tersebut dapat terlihat

di seluruh wilayah Indonesia.

Ia pun mengatakan, hujan meteor Lyrid akan terlihat pada medan pandang ke Timur Laut-Utara

dengan syarat cuaca cerah.

“Amati langit sekitar timur laut sampai utara,” katanya memberikan tips.

Disebutkan, meteor Lyrid akan meluncur hingga 18 kali per jam.

Ditambah dengan bulan baru ditetapkan untuk hari Rabu, tidak akan ada cahaya bulan untuk

mencemari pengalaman menyaksikan hujan meteor.

Hujan meteor ini bisa menjadi fenomena langit terbaik hingga November 2020 mendatang.

Walaupun sebenarnya tidak selalu menjadi hujan meteor paling spektakuler.

Sementara hujan meteor Perseids pada Agustus biasanya menjadi yang terbesar, tapi pada 2020 ini sebagian

diprediksi akan tersapu oleh terang bulan.

(Serambinews.com/ Syamsul Azman)

BERITA TERPOPULER :

 Kisahnya Bak Sinetron, Wanita Ini Bingung Bos Minta Jadi Istri saat Wawancara Melamar Pekerjaan

 Yuni Shara Datangi Rumah Krisdayanti dan Raul Lemos: Ya Allah Kangennya Segunung

 Rocky Gerung: Kalau Saya Jomblo Berarti Saya Belum Memakai Hak yang Disediakan Konstitusi

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Malam Hingga Dini Hari Nanti, Hujan Meteor akan Menghiasi Langit, Ini Penjelasan Lapan RI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved