Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

AK Pertanyakan Bansos 1.970 Ton dan Cadangan Rp 40 Miliar? Ini Tanggapan Bupati James

Sama halnya dengan penjelasan JS disela-sela pembagian bantuan di Kecamatan Belang baru-baru ini lewat mengatakan hal serupa.

Penulis: Giolano Setiay | Editor: Maickel Karundeng
gio/tribun manado
Bupati Mitra James Sumendap 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Saling lempar kritikan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Amar Kosoloi (AK).

Ia memberikan pernyataan disalah satu media online, yang menantang langsung Bupati Mitra James Sumendap SH, untuk membuat laporan sepihak ke pihak kepolisian terkait kritikan masalah bantuan sosial dan anggaran cadangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra sebesar Rp 40 Miliar.

Menurut penjelasan dari dinas terkait yang membidangi masalah penyaluran bantuan yakni Dinas Sosial (Dinsos). Kepala Dinas (Kadis) Dinsos Frangky Wowor menjelaskan, bantuan tersebut belum akan disalurkan dalam waktu dekat ini.

Sama halnya dengan penjelasan JS disela-sela pembagian bantuan di Kecamatan Belang beberapa waktu lalu mengatakan hal serupa.

"Memang untuk penyaluran bantuan sosial sesuai dengan anggaran yang diplot Pemkab Mitra sebanyak Rp 5,5 Miliar untuk penjaringan sosial dalam bentuk beras Bulog, sudah disediakan sebanyak 1.100 Ton," pungkas JS.

Akan tetapi status ketersediaan tersebut masuk dalam Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Itu pun dipersiapakan sebagai antisipasi jika, perkembangan Covid-19 terus melunjak dan mengalami kelangkaan, pemerintah sendiri sudah punya stok untuk persiapan selama 3 bulan bagi warga Minahasa Tenggara (Mitra).

"Itu yang dipasok saat ini oleh pemerintah Mitra. Akan tetapi, bukannya tidak ada penyaluran bantuan untuk saat ini, namun pendataan sementara dilakukan pihak pemerintah desa untuk penyaluran bansos yang menggunakan dana desa (dandes) dari setiap desa per-kecamatan yang ada," tandas JS.

Seakan tak tau strategi pemerintah, lapisan masyarakat main lempar tudingan terhadap pemerintah yang seakan tutup mata ditengah Pandemi Covid-19.

Menanggapi singgungan seorang anggota DPRD lewat pemberitaan pada satu media yang dinilai tandensius, JS mengatakan dalam pesan singkatnya di grup WhatsApp Media Center Mitra Selasa (21/4/2020) malam sekira pukul 22:00 Wita, isi dari berita tak ada klarifikasi dari pihak terkait, tentang informasi bansos dan strategi pemerintah dalam memerangi Covid-19.

"Pernyataan yang semakin bodoh, begitu pun yang menulis berita hanya mengandalkan pemikiran sepihak. Sehingga pemberitaan dinilai tidak seimbang yang isi beritanya berujung tandensius," pungkas JS.

JS menambahkan bila ingin memberikan pernyataan dalam berita, tidak boleh opini.

"Saya selama ini, belum pernah diwawancarai terkait bansos yang dimaksud oleh Anggota Legislatif tersebut. Selama Pandemi ini, pemberitaan yang keluar pun hanya lewat pernyataan dari isi pidato saya," terang JS.

Ia menyayangkan, dalam pemberian informasi seputar Pemkab Mitra tidak ada klarifikasi dari pihak media.

"Sangat disayangkan, bahkan terkesan bodoh. Ternyata masih ada wartawan yang mengembangkan berita memakai pemikiran sendiri. Alhasil dengan sendirinya profesionalisme hingga kode etik jurnalistik dilupakan," tutup JS. (Ano)

 Gubernur Olly Vicon dengan PGI, Ungkap Strategi Gandeng Lembaga Agama Salurkan Sembako

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved