Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Korea Utara

Intelijen Amerika Sebut Kim Jong Un dalam Bahaya Besar Seusai Operasi, Korsel Ungkap Kondisinya

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan pada CNN bahwa kesehatan Kim bisa dipercaya namun tingkat keparahannya sulit diperhitungkan.

Editor: Aldi Ponge
KCNA via REUTERS
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Pos Pertahanan Changrindo di front barat, dalam gambar tak bertanggal yang dirilis oleh KCNA pada 25 November 2019 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh kondisi kesehatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memburuk pasca menjalani operasi pada April ini.

seorang pejabat AS menyebut informasi intelijen Amerika ini mengatakan Kim dalam bahaya besar setelah menjalani operasi sebelumnya.

Sumber kedua yang akrab dengan intelijen itu mengatakan bahwa AS sudah memonitor kesehatan Kim, sebagaimana diberitakan CNN. 

Kim baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung pada 15 April lalu.

Absennya Kim Jong Un itu lantas membuahkan berbagai spekulasi tentang kesehatannya.

Dia juga terlihat terakhir kali empat hari sebelumnya tepatnya saat ada pertemuan pemerintah.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan pada CNN bahwa kesehatan Kim bisa dipercaya namun tingkat keparahannya sulit diperhitungkan.

Daily NK, sebuah surat kabar online yang berbasis di Korea Selatan dan berfokus pada Korea Utara, melaporkan bahwa Kim menerima prosedur sistem kardiovaskular pada 12 April.

Kim menerima prosedur sistem kardiovaskular karena merokok berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak bekerja, menurut situs berita tersebut.

Kini presiden ini tengah menjalani perawatan di sebuah villa di Hyangsan.

Setelah menilai kondisi Kim sudah membaik, sebagian besar tim medis yang merawatnya kembali ke Pyongyang pada 19 April.

Daily NK menyebut sebagian masih tetap tinggal dan mengawasi pemulihannya.

Belum ada yang bisa dikonfirmasi secara resmi dari kabar yang sudah beredar luas ini.

Sementara itu, seorang sumber mengatakan bahwa pemerintah Korea Utara sudah menyadari pemberitaan tentang kesehatan Kim Jong Un.

Tetapi mereka tidak memverifikasi kebenaran pemberitaan dari Daily NK.

Sumber itu mengakui bahwa problem kesehatan Kim terkait dengan berat badan dan merokok

Namun dia menegaskan bahwa mereka sedang menunggu informasi lebih lanjut.

Gedung Biru Kepresidenan Korea Selatan pada sebuah pernyataannya menjelaskan mereka tidak memiliki informasi untuk mengonfirmasi laporan tentang kesehatan Kim.

Pihaknya mengatakan tidak melihat sesuatu yang tidak biasa dari negara komunis itu.

Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani langsung masalah lintas perbatasan menolak mengomentari kabar ini.

Dewan Keamanan Nasional dan Kantor Direktur Intelijen Nasional juga menolak memberikan tanggapan.

CNN juga telah menghubungi CIA dan Departemen Luar Negeri untuk memberikan komentar.

Sementara itu, para pejabat AS telah menghubungi para pengamat Korea Utara, terutama yang telah mempelajari rezim Kim untuk berdiskusi tentang perencanaan darurat.

Pernyataan ini dikatakan oleh sumber ketiga dari CNN.

Namun, situasinya tetap suram karena mengumpulkan intelijen dari Korea Utara terkenal sulit.

Ini merupakan salah satu target paling menantang bagi intelijen AS.

Korea Utara secara ketat mengontrol informasi apa pun di sekitar pemimpinnya.

Seperti diketahui Kim Jong Un diperlakukan hampir seperti dewa di dalam negeri.

Ketidakhadirannya dari media resmi pemerintah sering memicu spekulasi dan rumor tentang kesehatannya.

Korea Utara tidak memiliki pers yang bebas, sehingga ini menjadi problem tersendiri pada pemerintahannya.

Analis atau pengamat pun hanya bisa menonton tayangan propaganda dan menelitinya untuk menemukan petunjuk.

Kim terakhir muncul di media pemerintah Korea Utara pada 11 April.

Sementara pada hari paling bersejarah di Korea Utara, ulang tahun pendiri negeri komunis ini 15 April lalu Kim tidak terlihat.

Para ahli tidak yakin apa penyebab ketidakhadiran Kim dari perayaan kakeknya ini.

"Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada perayaan 15 April yang penting," kata Bruce Klingner, seorang peneliti senior di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala divisi CIA untuk Korea Utara.

"Tapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat," sambungnya.

Pejabat Korsel: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tidak Dalam Kondisi Kritis

Pejabat Korea Selatan memberikan keterangan terbaru terkait kondisi Pemimpin Korea Utara Kim Jong un.

Kepada Kantor berita Yonhap, Selasa (21/4/2020), pejabat yang enggan namanya disebut itu menegaskan, Kim tidak dalam kondisi kritis atau sakit parah.

Hal itu menanggapi kabar media mengenai kondisi Kim yang sedang berada dalam bahaya serius setelah menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.

Selain itu menurut dia, tidak ada tanda-tanda berbeda atau khusus terlihat di Korea Utara, yang bisa menggambarkan kondisi Kim sedang dalam bahaya.

Rumor mengenai kondisi kesehatan itu muncul ketika Kim baru-baru ini absen pada perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April, yang merupakan perayaan paling penting.

Empat hari sebelum itu, Kim terlihat di sebuah pertemuan pemerintah.

Juru bicara Kantor Kepresidenan Korea Selatan memberikan tanggapan bahwa mereka tidak bisa mengonfirmasi atau membantah kabar itu.

"Kami tidak punya apa pun untuk dikomentari, dan sejauh ini, belum ada pergerakan baru yang terdeteksi," ujar pemerintah dikutip AFP Selasa (21/4/2020).

Adapun Yonhap yang mangutip sumber internal Seoul melaporkan bahwa kabar Kim mengalami sakit parah seusai operasi tidaklah benar.

 
Beberapa catatan ketidakhadiran sang pemimpin sebelumnya selalu menjadi bahan spekulasi seperti apa kondisi kesehatannya sekarang.

Pada 2014, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu pernah menghilang selama enam pekan sebelum kembali muncul di hadapan sambil mengenakan tongkat.

Beberapa hari kemudian, dinas rahasia Korea Selatan mengungkapkan bahwa Kim baru saja menjalani operasi mengangkat kista dari engkelnya.

"Tidak ada yang tahu seperti apa situasinya di Korut," cetus Martyn Williams, yang mengelola situs penelitian bernama 38 North.

Dia mencontohkan ayah Kim, Kim Jong Il, yang sempat tidak hari pada peringatan 60 tahun berdirinya Korut pada 2008 silam.

Williams dalam kicauannya di Twitter mengatakan, saat itu Kim diketahui sudah meninggal selama beberapa hari sebelum benar-benar diumumkan ke publik di 2011.

"Kim Jong Un sempat 'menghilang' sebelum muncul kembali. Konon, ketidakhadirannya pada pekan ini lebih penting," ujar Williams.

SUMBER: https://www.kompas.com/global/read/2020/04/21/125538070/kim-jong-un-disebut-jalani-operasi-kardiovaskular-ini-kata-korea-selatan?page=all#page2

https://www.tribunnews.com/internasional/2020/04/21/pejabat-korsel-pemimpin-korea-utara-kim-jong-un-tidak-dalam-kondisi-kritis?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved