Update Virus Corona Bitung
Anggota DPRD Ini, Masuk Keluar Kantor Lurah dan Kecamatan
H Yusuf Sultan satu diantara 30 pimpinan dan anggota DPRD Kota Bitung melaksanakan satu di antara tugasnya, yaitu pengawasan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - H Yusuf Sultan satu diantara 30 pimpinan dan anggota DPRD Kota Bitung melaksanakan satu di antara tugasnya, yaitu pengawasan.
Personil fraksi partai Golkar ini keluar masuk kantor kelurahan dan kecamatan di kecamatan Aertembaga, Kota Bitung, Provinsi Sulut, melakukan pengecekan proses pemberian bantuan pangan pemerintah kepada warga yang perkerjaanya terdampak Pandemi Covid-19.
"Banyak keluhan masyarakat terkait paket bantuan pangan dari pemerintah. Ada yang telpon dan datang ke rumah untuk bertanya terkait ini, karena mereka juga terdampak sebagai pekerja informal tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan maksimal karena covid 19," kata Yusuf saat menyambangi kantor Lurah Pateten I dan kantor Camat Aertembaga, Senin (20/4/2020).
Pada kesempatan itu personil komisi I DPRD Bitung mempertanyakan banyak warga yang bekerja di sektor informal terdampak, namun tidak dapat. Apa persoalannya apa? Sumber datanya dari mana?
Dia mencontohkan di Kelurahan Pateten I Kecamatan Aertembaga ada kesalahan data, hanya 161 kepala keluarga (KK) terima yang diusulkan 600 sampai 800 KK.
Belum lagi ada 52 KK di Kelurahan Pateten 1, sudah diganti datanya karena warga ini sebagai penerima program keluarga harapan (PKH) sempat masuk dalam data penerima bantuan covid-19.
"Kami harap data untuk warga penerima bantuan di kelurahan yang dilakukan ketua RT dan kepala lingkungan, harus nyata dan sesuai segera di oleh di dinas terkait agar saat penyaluran tahap kedua bisa di terima dan dirasakan kepada masyarakat yang terdampak bisa membantu meringankan beban mereka," tandasnya.
Lurah Pateten I Farida Ngurawan kepada wartawan usai memberi keterangan kepada H Yusuf Sultan terkait paket bantuan pangan pemerintah, kepada warga yang terdampak Covdi 19 untuk tahap pertama ada 600 lebih KK, yang diserahkan hanya 161 KK sesuai data dari Dinas sosial.
"Itu tidak cukup. Untuk penambahan tahap kedua sudah didata dan dimasukkan sebanyak 700 lebih," kata Farida.(crz)
• Mengapa Pasien Covid-19 Banyak Meninggal Setelah Sembuh? Ini Penjelasannya