Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

6 Warga China Berani Blak-blakan Soal Corona, Hilang Hingga Meninggal, Ada Pengusaha hingga Profesor

Berani Tentang Pemerintah China untuk Bicara Blak-blakan Soal Corona, Orang-orang Ini Hilang Secara Misterius hingga Kini, Bahkan ada yang Meninggal

Editor: Aldi Ponge
Konferensi Partai Komunis Cina akan menjabarkan kebijakan-kebijakan yang ditempuh Xi Jinping, termasuk langkah pemberantasan korupsi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak orang yang berbicara mengenai virus corona maupun kondisi di China dicekal oleh pihak berwenang China.

China diduga menyembunyikan banyak hal soal covid-19 ini.

5.100 orang telah ditangkap karena berbagi informasi tentang virus corona pada minggu-minggu pertama menyebarnya wabah.

Laporan Daily Mail, Minggu (19/4/2020) mengatakan bahwa setiap pembangkang akan dibawa ke karantina medis dan dicap sakit untuk menghentikan mereka berbicara lebih jauh mengenai virus corona.

Warga lain dilaporkan bahkan ditahan karena memposting pernyataan di media sosial untuk mengabarkan kekurangan masker atau kematian lebih lanjut.

Sistem sensor China terhadap media sosial yang sangat besar, yang dikenal sebagai Great Firewall, digunakan untuk memblokir informasi apa pun yang oleh pemerintah dianggap sebagai "rumor" atau bukan sumber pemerintah.

Melansir The Sun, Minggu (19/4/2020), para pembela hak asasi manusia kemudian mempermasalahkan sejumlah pelapor rahasia di Tiongkok yang hilang setelah bicara mengenai pandemi corona.

Berikut adalah orang-orang yang hilang tersebut:

Dr Li Wenliang

Dokter pahlawan yang mencoba memperingatkan dunia tentang virus corona meninggal pada Februari karena tertular virus corona setelah merawat pasien.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Hembuskan Kabar Baik, Virus Corona Ternyata Bisa Lenyap Sendiri dari Tubuh Usai 14 Hari, Simak Resep Rahasianya

Sebelum kematiannya, Dokter Li Wenlaing, 34, telah dikirimi surat oleh polisi yang memperingatkan jika dia menolak untuk berhenti bicara mengenai wabah itu, dia akan dihukum.

Pihak berwenang juga mengatakan kepadanya untuk berhenti menyebarkan informasi yang tidak benar secara online.

Ren Zhiqiang

Pada bulan Maret, pengusaha China Ren Zhiqiang hilang setelah menyebut Presiden Xi Jinping sebagai 'badut' atas penanganan wabah virus corona.

Halaman
123
Sumber: Gridgames.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved