Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Bayi Usia 2 Bulan jadi PDP Virus Corona, Nyawanya Tak Bisa Tertolong

Bayi tersebut diketahui menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sebelum dia meninggal

Editor: Rhendi Umar
GRID.ID
Ilustrasi bayi meninggal 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bayi berusia dua bulan tak bisa bertahan hidup lama di dunia ini.

Bayi tersebut diketahui menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19  sebelum dia meninggal.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Arifuddin mengatakan bayi itu menghembuskan napas terakhir di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Makassar, Sabtu (18/4/2020) tadi malam.

"Iya benar statusnya PDP," kata Arifuddin saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (19/4/2020).

Arifuddin mengatakan, pemakaman bayi PDP itu dilakukan berdasarkan protokol kesehatan Covid-19.

Bayi itu langsung dimakamkan tadi malam di Pekuburan Covid-19, Jl Teratai Macanda Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

"Sudah dimakamkan di Macanda tadi malam," ujarnya.

Arifuddin melanjutkan, bayi itu memiliki riwayat perawatan pada tiga rumah sakit.

Antara lain Rumah Sakit Bahagia, RS Faisal, terakhir RS Dr Wahidin Sudirohusodo.

Kematian bayi berumur dua bulan itu menambah daftar jumlah pasien PDP, maupun positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Sebelumnya, bayi berumur enam bulan kategori PDP juga meninggal dunia di Kabupaten Gowa, Selasa (7/4/2020) lalu.

Bayi berjenis kelamin laki-laki asal Kecamatan Somba Opu itu menghembuskan napas terakhir di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.

Bayi itu sempat dirawat di Ruang Perawatan 2 RSUD Syekh Yusuf Lantai 2.

Hingga Sabtu (18/4/2020) pukul 19:30 Wita, jumlah pasien meninggal dunia di Kabupaten Gowa berjumlah 14 orang.

Rinciannya 3 orang dalam pemantauan (ODP), 6 pasien PDP, serta 5 pasien positif Corona.

Sementara jumlah pasien positif Corona di Kabupaten Gowa mencapai 23 kasus. (TribunTimur/Ari Maryadi)

Kisah Bayi 3 Bulan Keluarkan Darah di Mata Saat Menangis Kencang, Dokter Ungkap Penyebabnya

Seorang bayi berusia tiga pekan di Samarinda mengeluarkan air mata darah.

Setelah diperiksa dokter umum, diduga air mata darah itu karena ada pembuluh darah yang pecah di mata anaknya sehingga saat bayi tersebut menangis kencang, darah keluar.

“Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke dokter spesialis anak,” ujar Siska Asmita, ibunda dari bayi itu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Saat ini warga Jalan M Said, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, ini masih menunggu arahan lanjutan dari dokter umum ke dokter spesialis anak untuk memeriksa mata bayinya.

“Sampai sekarang saat menangis kencang, pasti keluar darah. Kalau menangisnya pelan-pelan tak keluar darah,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berusia tiga pekan mengeluarkan air mata darah saat menangis.

Awalnya, saat lahir pada 28 Maret 2020, kondisi bayi itu dalam keadaan sehat.

Dua pekan setelah lahir, mata bayi itu mengeluarkan kotoran.

Siska, ibu bayi itu kemudian berkonsultasi dengan bidan.

Menurut bidan tersebut, seperti ditirukan Siska, tidak ada masalah dari kotoran yang keluar.

Hal itu karena saluran air mata bayi belum terbentuk sempurna.

Air mata bayi tidak dapat keluar dengan baik sehingga menyebabkan kotoran keluar.

Bayi sempat diberi obat salap dan kondisinya membaik.

Dia kembali membawa anaknya ke bidan pada 14 April 2020 untuk jadwal vaksin.

Saat disuntik, bayinya menangis kencang.

“Waktu saya lihat matanya merah banget, sambil keluar darah,” tutur Siska. (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Bayi Usia 2 Bulan PDP Virus Corona di Kabupaten Gowa, Sulsel Meninggal Dunia

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved