Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Fadli Zon Diteror Bertubi-tubi Nomor Tak Dikenal Asal Luar Negeri, Kenang Peristiwa Setahun Silam

Kejadian tersebut tak ayal menyebabkan komunikasinya terhambat, bahkan terputus.

Editor: Alexander Pattyranie
INSTAGRAM/@fadlizon
Fadli Zon dirumorkan jadi menteri Jokowi, tapi kemudian dibantah. Inilah daftar harta kekayaan politisi Gerindra ini, punya utang Rp 5,4 miliar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pada 17 April tahun lalu, ajang kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mencapai puncaknya.

Pada masa itu Fadli Zon mengaku ponselnya diserang orang tidak dikenal selama berhari-hari.

Dikutip dari Wartakotalive, serangan bertubi-tubi lewat ponselnya itu diungkapkan Fadli Zon lewat akun

twittenya @fadlizon pada Sabtu (18/04/2020) pagi.

Dalam statusnya, Fadli Zon yang merupakan Wakil Ketua Umum partai Gerindra mengaku mengalami aksi teror 

pada hari pencoblosan hingga beberapa hari berikutnya.

Kejadian tersebut tak ayal menyebabkan komunikasinya terhambat, bahkan terputus.

Padahal ketika itu komunikasi sangat dibutuhkan, mengingat pentingnya koordinasi selama

proses pencoblosan hingga perhitungan suara.  

"HP sy termasuk yg diserang dg serbuan telepon dg nomor2 dr berbagai negara.

Praktis tak bisa komunikasi pd saat2 penting selama berhari2," ungkap Fadli Zon.

Serangan tersebut diungkapkan Fadli Zon sangat sistematis dan terkait dengan ajang kontestasi Pilpres

yang tengah diusung kubunya, yakni pasangan Prabowo Subianti dan Sandiaga Uno. 

"Serangan' ini begitu sistematis, persis setelah pengumuman dimulai oleh KPU. Tak terasa sdh setahun lalu," tutupnya.

Pernyataan Fadli Zon tersebut merujuk postingan status Koordinator Relawan IT Badan Pemenangan

Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya.

Dalam status twittenya, @TofaTofa_id; pada Jumat (17/4/2020) kemarin, Mustofa Nahrawardaya mengenang momen ketika dirinya diserang pihak tertentu jelang perhitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Tidak hanya dirinya, sejumlah petinggi dan relawan yang memegang akses media sosial katanya mendapat serangan serupa.

Serangan tersebut berupa panggilan masuk yang tidak kunjung henti lewat ponsel pribadinya.

Akibatnya, ponsel pribadinya tidak dapat digunakan.

Sehingga koordinasi antara dirinya dengan para relawan menjadi terganggu.

"Setahun silam, tepatnya 17 April 2019. Sehabis pencoblosan, tiba2 hampir semua nomor 'kami', diserang dgn kejadian ini," ungkap Mustofa Nahrawardaya.

Serangan yang sistematis tersebut diungkapkannya berasal dari pihak-pihak yang tidak ingin pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memenangkan Pilpres 2019.

Walau ajang kontestasi Pilpres 2019 sudah berlalu dengan kemenangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Mustofa Nahrawardaya menduga para pelaku penyerangan hingga pihak pendana tengah menyusun sesuatu.

Terlepas dari hal tersebut, dirinya hanya bisa berharap mereka dapat tetap menjaga kesehatan selama masa pandemi virus corona. 

"Sy yakin, pelaku, pendana & sutradaranya, sedang merancang sesuatu. Di masa Corona, kalian para pelaku, pendana, dan sutradara, tetaplah menjaga kesehatan.....," tutupnya.

Postingan keduanya pun dimicu beragam komentar dari masyarakat.

Banyak yang menyebut Fadli Zon dan Mustofa Nahrawardaya kembali membuat propaganda.

Namun tidak sedikit yang masih bernostalgia tentang hiruk pikuk Pilpres dengan segala polemik di dalamnya. 

(Wartakotalive/Dwi Rizki)

BERITA TERPOPULER :

 Kecurigaan Dunia Internasional Terkait Covid-19 Kini Mulai Menemui Titik Terang, Ini Fakta Barunya

 6 Calon Perwira Polda Sulut Diduga Positif Corona, Kabid Humas: Hasilnya yang Tau Hanya Tim Medis

 Ayah Lakban Anaknya di Lantai karena Tak Ingin Diganggu saat Bekerja dari Rumah, Begini Reaksi Ibu

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ponsel Fadli Zon Diserang Bertubi-tubi, Diteror dengan Nomor Tidak Dikenal Asal Luar Negeri

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved