Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

WASPADA, Virus Corona Ternyata Bisa Merusak Ginjal dan Jantung, Ini Penjelasan Ahli

Baru-baru ini, pihak medis dari berbagai negara melihat fakta baru bahwa virus corona bisa menyebabkan inflamasi pada jantung

Editor: Rhendi Umar
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Suasana simulasi penanganan virus Corona di RS Margono Soekarjo, Purwokerto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini, pihak medis dari berbagai negara melihat fakta baru bahwa virus corona bisa menyebabkan inflamasi pada jantung.

Selain juga penyakit ginjal akut, malfungsi saraf, gumpalan darah, kerusakan usus, dan masalah pada hati.

Fakta ini tentu memperparah kondisi para pasien Covid-19, dan membuat penyembuhannya tidak bisa terprediksi.

Efek virus corona terhadap organ lain ini disebabkan oleh badai sitokin, sebuah respon sistem imun yang balik menyerang tubuh kita.

Dokter dan ilmuwan mengatakan badai sitokin menyebabkan kerusakan organ yang cukup parah.

Alan Kliger, seorang ahli nefrologi (ginjal) dari Yale School of Medicine menyebutkan, hampir setengah dari jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit memiliki gejala kerusakan pada ginjal.

Hal tersebut diketahui lewat tes darah dan urin.

Fakta yang lebih mengejutkan, Kliger menyebutkan bahwa 14-30 persen pasien perawatan intensif di New York dan Wuhan kehilangan fungsi ginjal dan membutuhkan perawatan dialisis (cuci darah).

Ruang-ruang perawatan intensif di rumah sakit New York mengobati kasus ginjal dengan jumlah yang sangat banyak. Para petugas medis membutuhkan tenaga yang bisa melakukan dialisis.

“Jumlah pasien yang memiliki kasus ginjal sangat banyak, ini sangat mengejutkan. Saya rasa sangat memungkinkan virus itu menyerang sel-sel ginjal,” tutur Kliger seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (17/4/2020).

Meski begitu, masih ada kemungkinan kerusakan organ disebabkan oleh hal lain. Misalnya gangguan pernapasan, obat-obatan, demam tinggi, stres akibat perawatan di RS atau ICU, dan tentunya dampak dari badai sitokin.

Namun tetap saja, fakta yang ditemukan cukup meyakinkan. Para peneliti di Wuhan yang melakukan otopsi terhadap jenazah pasien Covid-19 menemukan ada 26 kasus yang memiliki kerusakan parah pada ginjal. Tujuh di antaranya memiliki partikel virus SARS-CoV-2 pada ginjal mereka.

Penelitian itu dimuat pada 9 April 2020 di jurnal medis Kidney International.

“Hal ini meningkatkan kecurigaan kami, bahwa kerusakan akut pada ginjal merupakan akibat langsung dari virus. Hal itulah yang terjadi pada wabah SARS pada 2002,” tutur Paul M Palevsky, ahli ginjal di University of Pittburgh School of Medicine.

Kerusakan pada jantung

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved