Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sains

Supernova SN2016aps Bersinar Dua Kali Lebih Terang Dibanding Bintang Lainnya

Ledakan bintang tersebut ditemukan tim peneliti dari Harvard University, Northwestern University, Ohio University dan University of Birmingham.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com
Ilustrasi ledakan cahaya supernova paling terang di alam semesta yang dinamai SN2016aps. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SAINS - Para ilmuwan melihat dua bintang yang menyatu menerangi sudut alam semesta. 

Supernova ini diklaim sebagai yang paling terang dan belum pernah disaksikan sebelumnya.

Dilansir dari CNet, Selasa (14/4/2020), banyak bintang yang mengakhiri hidupnya dalam satu ledakan supernova terakhir.

Akan tetapi, sampai saat ini kita tidak tahu seberapa terang dan kuatnya ledakan kosmik mematikan itu.

Para ilmuwan telah melihat supernova dengan cahaya yang dua kali lebih terang dari ledakan bintang lainnya.

Ledakan bintang tersebut ditemukan tim peneliti dari Harvard University, Northwestern University, Ohio University dan University of Birmingham di Inggris.

Para peneliti ini meyakini supernova yang diberi nama SN2016aps itu dari gabungan dua bintang masif sebelum meledak.

"Dalam karakteristik supernova, radiasi atau cahaya yang diamati, kurang dari satu persen dari total energi," kata astronom dari University of Birmingham, Matt Nicholl.

Nicholl mengatakan pada supernova SN2016aps, peneliti menemukan radiasi lima kali lipat energi ledakan dari supernova berukuran normal.

"Ini adalah ledakan yang paling ringan yang pernah kita lihat dipancarkan oleh supernova," jelas Nicholl.

Dalam penemuan yang ditulis

dalam jurnal Nature Astronomy ini, para ilmuwan menyaksikan ledakan selama dua tahun dan dapat menentukan massa bintang yang meledak itu sebanyak 100 kali massa Matahari.

Bahkan, supernova tersebut memiliki massa lima hingga sepuluh kali lebih masif daripada supernova pada umumnya.

Sebelum penemuan ini, gagasan tentang dua bintang dapat bergabung dan memberi kekuatan supernova super seperti yang disebut para astronot dengan "ketidakstabilan pasangan pulsasional" dianggap hanya teoretis.

Profesor Harvard Edo Berger, yang ikut menulis makalah ini, mengatakan penemuan itu datang pada saat yang tepat.

Sebab, teleskop generasi mendatang, James Webb Space Telescope NASA, dapat digunakan untuk menargetkan peristiwa serupa.

"Sekarang kita tahu ledakan (supernova) energik seperti itu terjadi di alam. Teleskop yang baru nanti akan dapat melihat peristiwa serupa tentang kematian bintang-bintang pertama di alam semesta," kata Berger.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Supernova ini Bersinar 2 Kali Lebih Terang di Alam Semesta".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved