Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Kisah Perawat Kampung Rela Jadi Relawan Covid-19, Senyuman Pasien jadi Bayaran Tertingginya

Perawat kampung bernama Dayantri Azhari (27) menjadi relawan Covid-19 di Rumah Sakit darurat Wisma Atlet Jakarta

Editor: Rhendi Umar
istimewa
Dayantri Azhari 2 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang perawat kampung bernama Dayantri Azhari (27) menjadi relawan Covid-19 di Rumah Sakit darurat Wisma Atlet Jakarta, tengah viral di kalangan masyarakat Palabuhann ratu.

Dirinya menjadi viral setelah postingannya di grup media sosial Facebook mendapatkan banyak komentar dukungan dan doa dari para netizen tentang apa yang dilakukannya.

Dia berasal dari Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang

Di tengah wabah virus corona, kebanyakan orang memilih menjauh.

Namun, tidak bagi Dayantri, ia lebih memilih menjadi seorang relawan Covid-19 dengan meninggalkan pekerjaannya di sebuah klinik di Palabuhanratu.

"Pertamanya aku lihat postingan di instagram soal pendaftaran relawan Covid-19, aku coba daftar," kata Dayantri saat dihubungi Tribunjabar.id melalui pesan singkat. Rabu (15/4/2020).

Setelah daftar, Dayantri menjelaskan, dirinya tidak bisa langsung berangkat ke Jakarta untuk menjadi relawan.

Terlebih dulu ia harus meminta izin kedua orangtua sebagai salah satu syarat untuk menjadi relawan Covid-19.

"Pertamanya sih mamah kaget, kan saya lagi kerja juga ya di klinik Nirwana, cuman mamah saya tanya niat saya berangkat jadi relawan itu apa? Kata saya ya pengen bantuin aja mah kasian di sana kekurangan perawat makanya cari relawan juga, terus mamah nanya lagi ga mikirin masalah bayaran kan?" terangnya.

Dayantri Azhari
Dayantri Azhari (istimewa)

"Engga mah kan namanya juga relawan, terus kata mamah kalau misalnya mau berangkat itu niatnya ibadah dan nolong sesama boleh, cuman kalau niatnya cari uang gak boleh karena percuma, kata mamah gitu."

Dayantri mengaku, kesembuhan dan senyuman pasien Covid-19 menjadi bayaran terbesar bagi dirinya selama menjadi relawan Covid-19 di Rumah Sakit darurat Wisma Atlet, Jakarta.

Untuk makan dan minum, Dayantri mengatakan, ia telah disiapkan mess bersama rekan-rekannya di wisma atlet.

"Pasien pulang dengan sembuh, sehat dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya meskipun harus isolasi mandiri dulu di rumah, mereka yang mau siap-siap pulang itu senyum terus dan wajahnya ceria itu kita liatnya bahagia banget," ucap Dayantri.

Jendral Andhika Beber 4 Orang di Lingkungan TNI AD Meninggal Akibat Corona, Salah Satunya Perawat

Sebanyak 463 orang di lingkungan TNI AD dirawat di rumah sakit selama wabah virus corona ( Covid-19) ini.

Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Di antaranya, 285 militer aktif dan 178 PNS," kata Andika saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI melalui konferensi video, Rabu (15/4/2020).

Meski demikian, Andika tidak merinci berapa tepatnya orang di lingkungan TNI AD yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Mantan Komandan Paspampres tersebut hanya menyebut jumlah pasien yang meninggal dunia.

"Yang meninggal sudah empat. Terdiri dari, satu TNI aktif dan tiga PNS. Dua di antara (PNS yang meninggal) adalah tenaga medis," papar Andika.

Salah seorang tenaga medis tersebut diketahui meninggal dunia pada Sabtu (11/4/2020) lalu.

"Ini PNS (bernama) Novera," ujar Andika.

Dikutip dari www.tniad.mil.id, Novera merupakan salah seorang perawat yang meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSPAD akibat terpapar virus Covid-19.

Pihak RSPAD menggelar upacara sederhana pelepasan jenazah suster Novera yang dihadiri rekan- rekan sesama tenaga medis dan sejumlah perSonel TNI AD.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI Budi Sulistiya menyampaikan rasa bela sungkawa atas gugurnya salah satu perawat di RSPAD.

"Atas nama pribadi dan pimpinan RSPAD Gatot Soebroto, kami mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya suster Novera. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, keikhlasan, dan kekuatan iman," ujar Budi.

Di institusi TNI sendiri, terdapat 1.187 orang yang berkaitan dengan virus corona ( Covid- 19)

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, berdasarkan data itu, ada orang yang sudah dinyatakan positif Covid-19, sembuh dan meninggal dunia.

"Dari data yang ada di Mabes TNI sendiri, ada 1.187 kasus terkait Covid-19. Yang positif ada 55 orang," kata Hadi dalam rapat kerja dengan Komisi I melalui konferensi video, Rabu.

Sementara, jumlah yang dinyatakan sembuh sebanyak 54 orang serta 15 lainnya meninggal dunia.
Artinya, total terdapat 124 orang yang kasusnya sudah firm.

Adapun, sebanyak 1.063 sisanya terdiri dari 190 pasien dalam perawatan (PDP) dan 873 orang dalam pemantauan (ODP).

"Dan yang penting, ini setiap hari kita update terkait dengan perkembangan yang terinfeksi Covid-19 tersebut," lanjut Hadi.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cerita Dayantri Perawat dari Kampung di RS Darurat Covid-19, Senyum Pasien Jadi Bayaran Terbesar

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved