Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Gubernur Lukas Enembe Dirawat di Rumah Sakit, Sekda: Sampai Kapan di Sana Tergantung dokter

Kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe, diungkap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua

Editor: Rhendi Umar
Tribun papua - Tribunnews.com
Tanggapan Lukas Enembe Gubernur Papua 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kondisi kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe, diungkap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.

Informasi yang menyebar, Gubernur Enembe terpaksa dievakuasi dari Jayapura ke Jakarta menggunakan pesawat Batik Air yang dicarter pada Selasa (14/3/2020) dini hari, karena sakit.

Pejabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun memastikan bila Gubernur Enembe diterbangkan ke Jakarta untuk pemeriksaan kesehatan tahunan rutin yang waktunya sudah lewat.

"Pada saat ini gubernur seharusnya sudah harus berangkat 1 minggu yang lalu untuk melakukan check-upnya, namun akan penetapan, status siaga ke tanggap darurat maka beliau harus menyelesaikan kegiatan yang menyangkut penyelesaian dari Covid-19," ujar Ridwan, di Jayapura, Selasa.

Ketika berangkat ke Jakarta, Ridwan memastikan Gubernur Enembe dalam kondisi stabil dan baru saja memimpin rapat penanganan Covid-19.

Tetapi ia tidak mengetahui pasti sampai kapan Gubernur Enembe berada di Jakarta.

"Kondisi Pak Gubernur saat ini sudah ada di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dan beliau sedang melalukan check up, sampai kapan beliau di sana tergantung dari dokternya," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Jayapura Harold Pical mengakui, Gubernur Papua Lukas Enembe, diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan PK-LWB, Selasa (14/4/2020) dini hari, sekitar pukul 01.20 WIT.

"Memang benar ada laporan tentang evakuasi Gubernur Enembe yang didampingi keluarga dan dokter pribadi dengan menggunakan pesawat Batik Air. Jumlah penumpang seluruhnya 10 orang ditambah kru," kata Pical, kepada Antara, di Jayapura, Selasa.

Ia mengungkapkan, kondisi Gubernur Enembe dilaporkan stabil dan setibanya di Jakarta akan langsung dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto.

Pical mengaku tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita orang nomor satu di Papua itu.

Di Papua, Program 'Belajar dari Rumah' TVRI Menghadapi 3 Kendala

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar program "belajar dari rumah" dengan menggunakan TVRI sebagai medianya, Senin (13/4/2020).

Program tersebut dibuat setelah pemerintah menerapkan pembatasan sosial karena masalah pandemik Covid-19.

Namun, untuk di Papua, penerapan program tersebut belum maksimal karena tiga kendala.

"Pertama, teman-teman TVRI harus bisa tanggap agar siaran ini bisa diakses di seluruh pedalaman Papua, mau pakai sinyalkah antena kah, itu urusan mereka," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Christian Sohilait saat ditemui di Jayapura, Senin.

Kedua, untuk bisa mengakses siaran TVRI melalui metode streaming, maka diperlukan jaringan telekomunikasi yang mumpuni.

Dalam hal ini ia menyebut PT Telkom sebagai pihak yang paling berperan untuk menghadirkan layanan data di seluruh pelosok Papua.

"Telkom, yang mana kita perlukan agar bisa menonton TV secara streaming di HP. Untuk itu teman-teman Telkom harus bisa mendorong hal itu," kata Sohilait.

Kendala terakhir adalah sedikitnya pilihan stasiun televisi yang menyuarakan program belajar dari rumah.

Sohilait memandang seharusnya siaran tersebut tidak hanya tayang di TVRI, tetapi juga di tv swasta yang jumlahnya cukup banyak.

Hal ini ia anggap bisa membuat siswa lebih tertarik mengikuti program tersebut selama masa pandemik Covid-19.

"TV swasta harus juga bisa ikut berperan aktif dalam penyiaran dunia pendidikan. Kami tidak ingin anak-anak kami menjadi bodoh," kata dia.

Sohilait tengah berusaha agar siswa yang tidak bisa mengakses siaran TVRI, tetapi di daerahnya terdapat jaringan telekomunikasi, untuk mendapat bantuan tablet.

Keterbatasan anggaran tidak menjadi halangan karena ia meyakini banyak pihak yang akan membantu.

"Kami juga melakukan lobi kepada lembaga pemerintah di tingkat pusat, baik itu BUMN. Paling tidak kita dapat bantu itu beberapa hal saja, seperti radio kecil dan dibagi dalan jumlah yang banyak."

"Kalau pun tidak bisa, kita dapat tablet saja," kata Sohilait.

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO: 

Kirim ID Pelanggan ke WhatsApp atau Lewat www.pln.co.id, Dapatkan Kompensasi Listrik Gratis 3 Bulan

Ibadah Haji Tahun Ini Terancam Batal karena Corona, Menteri Agama Sebut Soal Go or No Go

Ternyata Ini Alasan Jokowi Tak Cairkan THR Menteri, DPR, DPD, Kepala Daerah, Eselon I & II

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved