Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Jokowi Beri Pesan Penting untuk Menkes Terawan Agus Putranto: Semua Rumah Sakit Harus Tahu

Joko Widodo menggelar rapat terbatas melalui telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini Senin 13 April 2020

Editor: Rhendi Umar
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus pertama positif Corona di Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Joko Widodo menggelar rapat terbatas melalui telekonferensi di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini Senin 13 April 2020.

Presiden memberikan arahan dengan meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto agar betul-betul mengatur manajemen penanganan pasien terdampak virus korona.

"Jangan semuanya masuk ke rumah sakit yang ada. Tetapi tentu saja yang ringan, yang sedang, akan lebih baik kalau dibawa ke Wisma Atlet. Ini semua rumah sakit harus tahu," ata Presiden.

Kemudian, untuk pasien yang perlu penanganan intensif, bisa dibawa ke rumah sakit yang ada. "Kalau yang tidak perlu penanganan intensif, bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," kata Presiden.

Dalam penanganan pandemi virus korona atau Covid-19, Kepala Negara juga menyebut bahwa Indonesia memiliki "rumah sakit tanpa dinding" atau telemedicine.

Hal ini yang juga membedakan Indonesia dengan negara lain dalam penanganan Covid-19.

"Saya juga sangat menghargai ini yang belum banyak diungkap, bahwa kita memiliki rumah sakit tanpa dinding, telemedicine. Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan, ini saya kira bedanya kita dengan negara lain," katanya.

Dengan adanya fasilitas telemedicine tersebut, Presiden menjelaskan, tidak semua orang harus pergi ke dokter atau ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya. Dengan demikian, risiko penularan kepada tenaga medis bisa dikurangi.

"Saya mendapatkan laporan bahwa sekarang beberapa perusahaan aplikasi teknologi sudah masuk dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, dari yang sebelumnya hanya 4 juta, sekarang sudah mencapai lebih dari 15 juta orang menggunakan aplikasi ini, ini sangat bagus," jelasnya.

Presiden juga mengingatkan pentingnya pemakaian masker dan menjaga jarak bagi semua orang. Demikian halnya dengan isolasi di daerah guna memotong rantai penyebaran virus korona.

"Saya kira penting sekali terus disampaikan sehingga mereka tahu betul yang namanya jaga jarak itu apa, yang namanya isolasi itu apa, dan ini akan bisa mencegah tersebarnya (virus) korona ini lebih meluas," ungkapnya.

"Kemudian tolong dicek hal-hal yang berkaitan ventilator, dengan APD (alat pelindung diri), jangan sampai ada yang masih mengeluh kekurangan ini. Agar suplainya betul-betul dilihat sehingga tidak ada keluhan di bawah," ujarnya.

Peneliti Temukan 3 Varian Virus Corona, Tipe C Adalah Anakan dari B, Berikut Peta Paparannya!

Adanya pandemi virus corona/Covid-19 membuat para peneliti

berlomba-lomba melakukan penelitian.

Bahkan, peneliti dari Universitas Cambridge, Inggris dan Jerman telah menganalisis 160 genom virus corona

yang berasal dari manusia.

Dikutip dari Wartakotalive, Senin (13/04/2020), genom ini diperoleh dari sampel di seluruh dunia yang

didapatkan sejak 24 Desember 2019-4 Maret 2020.

Studi ini berhasil memetakan jaringan genetik virus corona yang menyebar dari China juga Asia, ke Australia,

Eropa, dan Amerika Utara.

Tiga varian virus dan penyebarannya dari hasil penelitian tersebut diketahui, saat ini terdapat 3 varian

berbeda dari Covid-19.

Mereka menyebutnya sebagai 'A', 'B', dan 'C'.

Virus corona dari penyakit Covid-19 versi 'A' merupakan yang paling dekat dengan Covid-19 yang ditemukan

pada kelelawar dan trenggiling sebagaimana banyak ditemukan di Wuhan.

Namun jenis 'A' ini tidak mendominasi di kota itu.

Mutasi versi 'A' ini banyak ditemukan pada orang-orang Amerika yang pernah tinggal di Wuhan.

Virus 'A' juga banyak ditemukan pada pasien dari AS dan Australia yang telah mencatat lebih dari 400.000 kasus.

Dua pertiga sampel Amerika adalah tipe A - tetapi pasien yang terinfeksi sebagian besar berasal dari Pantai Barat,

dan bukan New York.

Para peneliti menyebut versi 'A' ini sebagai akar dari wabah virus corona yang menyebar saat ini.

Sementara itu, di Wuhan dan kawasan Asia Timur lainnya, jenis virus yang paling banyak ditemukan adalah jenis 'B'.

Jenis ini berasal dari 'A' yang dipisahkan oleh dua mutasi.

Ahli genetika dari University of Cambridge Dr Peter Forster dan timnya menemukan Inggris sebagian besar

dibombardir dengan kasus tipe B, dengan tiga perempat sampel pengujian sebagai strain itu.

Swiss, Jerman, Belgia dan Belanda juga didominasi oleh tipe B.

Sedangkan varian virus corona Covid-19 yang terakhir yaitu virus 'C' merupakan anakan atau turunan dari tipe 'B'

paling banyak ditemukan pada pasien-pasien dari Eropa, seperti Perancis, Italia, Swedia, dan Inggris.

Sejumlah sampel dari Singapura, Hong Kong, dan Korea Selatan juga ada yang menunjukkan jenis 'C' ini.

Peta penyebaran varian virus corona Covid-19 ke banyak negara di dunia
Peta penyebaran varian virus corona Covid-19 ke banyak negara di dunia (Dailymail)

Disebutkan, virus corona baru (SARS-CoV-2) bermutasi dan menciptakan turunan virus yang berbeda.

Virus 'B' secara imunologis mudah beradaptasi di kawasan Asia Timur, namun ia tidak bisa semudah itu untuk

di kawasan lain, sehingga varian virus ini perlu bermutasi.

Proses mutasi di kawasan Asia Timur pun terpantau lebih lambat dibandingkan di kawasan lain.

Namun semua hasil penelitian ini diambil dari masa awal pandemi, saat jalur evolusi Covid-19 belum

melakukan lebih bayak mutasi.

"Ada terlalu banyak jenis mutasi untuk bisa melacak keluarga Covid-19 secara rapi.

Kami menggunakan algoritma matematika untuk memvisualisasikan semua silsilah atau urutan keturunan

virus," kata ahli genetika dari University of Cambridge, Dr Peter Forster.

Sebelumnya, teknik ini banyak digunakan untuk memetakan pergerakan populasi manusia zaman prasejarah melalui DNA-nya.

Dan kali ini merupakan pertama kalinya teknik yang sama digunakan untuk melacak alur infeksi sebuah virus.

Para ilmuwan meyakini virus yang secara resmi disebut SARS-CoV-2 ini terus bermutasi untuk mengatasi resistensi sistem kekebalan pada populasi yang berbeda.

Mutasi varian virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19
Mutasi varian virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 (Dailymail)

Infeksi

Beberapa infeksi yang terjadi di suatu negara dapat terlacak kapan dan dari mana asalnya.

Misalnya virus pertama kali masuk ke Italia berasal dari infeksi yang terjadi di Jerman, ini terdokumentasi

pada 27 Januari 2020.

Selain dari Jerman, virus di Italia juga sangat berkaitan erat dengan kluster Singapura.

Metode yang digunakan ini, analisis jaringan filogenetik, diklaim dapat membantu mengidentifikasi

sumber-sumber infeksi yang tidak terdata, juga dapat membantu memprediksi episentrum persebaran secara

global jika terjadi wabah yang sama di masa depan.

Dikutip dari dailymail, para peneliti mengatakan penelitian itu terlalu kecil untuk menarik kesimpulan tegas.

Meskipun karya akademis yang diterbitkan dan telah diteliti oleh sesama ilmuwan itu hanya melacak sampel dari

160 pasien di seluruh dunia, termasuk banyak kasus pertama di Eropa dan AS.

Tim peneliti saat ini telah memperbarui analisis mereka untuk memasukkan lebih dari 1.000 kasus Covid-19

hingga akhir Maret untuk memberikan gambaran yang lebih jelas terkait penyebaran varian virus corona tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rapat Terbatas, Presiden Sentil Menkes Agar Serius Atur Manajemen Penanganan Pasien Corona

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved