Udpate Virus Corona Indonesia
Anak Usia 3,5 Tahun yang Positif Corona, Sudah Dinyatakan Sembuh pada Hari Ini
Seorang anak berusia 3,5 Tahun mengalami kesembuhan dari Virus Corona, Minggu (12/4/2020).Anak tersebut berasal dari Purwakarta
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang anak berusia 3,5 Tahun mengalami kesembuhan dari Virus Corona, Minggu (12/4/2020).
Anak tersebut berasal dari Purwakarta tepatnya di Kecamatan Kiarapedes.
Hal ini dibenarkan oleh Perwakilan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Purwakarta, Wahyu Wibisono.
Dia mengatakan pasien positif yang akhirnya kembali sembuh ialah anak berusia 3,5 tahun dari Kiarapedes.
"Informasi yang terakhir didapat sudah sembuh," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribun Jabar, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) saat ini di Purwakarta berjumlah 168 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 19 orang, dan positif ada 4 orang.
Saat ini, keempat pasien positif corona di Purwakarta terletak di Kecamatan Purwakarta, sedangkan penyebaran wabah corona ini baik ODP maupun PDP telah tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Purwakarta.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika pun meminta warga masyarakat untuk terus menjaga pola hidup bersih dan sehat, di samping Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan langkah penutupan sementara sejumlah ruas jalan seputar Taman Air Mancur Sri Baduga atau Situ Buleud, seperti Jalan KK Singawinata, Jalan Siliwangi, dan Jalan Sudirman hingga Jalan RE Martadinata.
Selain itu, Pemkab Purwakarta bersama Forkopimda, MUI, dan Kantor Kemenag Purwakarta telah sepakat membuat surat edaran untuk warga masyarakat beribadah di rumahnya masing-masing sebagai langkah penting dalam percepatan penanggulanhan Covid-19, salahsatunya social dan physical distancing.
Mereka sepakat keluarkan surat keputusan bersama (SKB) tangani penyebaran Covid-19 yang kian hari semakin memprihatinkan dan bertambah jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif.
Dalam SKB ini, seluruh DKM di Purwakarta meminta pelaksanaan Salat Jumat diganti menjadi Salat Zuhur di rumahnya masing-masing, begitu halnya pelaksanaan salat lima waktu berjamaah di rumahnya masing-masing.
Ketua MUI Purwakarta, KH Jhon Dien membenarkan surat edaran tersebut. Menurutnya hal sama pun dilakukan untuk agama lain, seperti di Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng
"Pelaksanaan tarawih dan Idulfitri saat Ramadan nanti mengacu pada edaran Menteri Agama tentang panduan ibadah ramadan dan Idulfitri di tengah pandemi wabah Covid-19," ujarnya, Jumat (10/4/2020).
Sebelum adanya keputusan final ini, KH Jhon mengakui mereka melakukan rapat koordinasi sebanyak 4 kali bersama seluruh pihak.
"Hingga sebelum penandatanganan tersebut dilakukan kemarin, para pihak terkait juga melakukan rapat kembali," ujarnya.
"Setiap orang wajib melakukan ikhtiar dalam menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang dapat menyebabkan terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams)," ucapnya. (*)
Bayi di Cianjur jadi PDP Corona, Kembarannya dan Sang Ibu Sudah Meninggal
Seorang bayi yang baru lahir asal Cianjur menjadi pasien dengan pengawasan (PDP).
Hingga saat ini total PDP di Cianjur berjumlah 16 orang.
Selesai pemantauan 10 orang, empat di antaranya meninggal dunia.
Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal, mengatakan kronologis sampai seorang bayi masuk menjadi pasien PDP berawal saat seorang ibu melahirkan bayi kembar laki-laki.
"Ibu M pada tanggal 30 Maret dirujuk oleh Puskesmas Bojonglarang Cijati ke RSUD Cimacan, lalu pada 31 maret ia melahirkan dua orang putra dengan proses kelahiran normal," ujar Yusman melalui sambungan telepon, Sabtu (11/4/2020).
Yusman mengatakan, beberapa hari kemudian sang ibu mengeluhkan ada sesak napas.
"Pihak puskesmas pada tanggal 6 April kembali merujuk sang ibu ke RSUD Cimacan," katanya.
Yusman mengatakan sehari kemudian pada tanggal 7 April sekitar pukul 07.15 WIB sang ibu meninggal dunia.
"Sehari kemudian pada tanggal 8, salah satu anaknya juga terlihat ada keluhan sesak, ia lalu dirujuk kembali ke RSUD Cimacan, namun dalam perjalanan bayi tersebut meninggal dunia," katanya.
Yusman mengatakan sebelumnya keduanya telah menjalani rapid test dan hasilnya negatif.
Bayi almarhumah M yang satunya lagi, kata Yusman, langsung dirujuk ke RSHS Bandung.
Ibu Positif Virus Corona Melahirkan Bayi Berbobot 2 Kilogram, Proses Persalinanya Dramatis
Seorang ibu yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19, melahirkan bayi prematur berbobot 2 kilogram.
Proses persalinanya sangat dramatis, karena semua tim dokter mengakan alat pelindung diri (APD) protokol penanganan pasien positif virus corona.
Sang ibu bayi pun mengenakan masker agar sang bayi lahir sehat dan tidak tertular virus corona.
Bagimana nasib sang bayi yang lahir dari ibu positif terinfeksi virus corona?
Tim dokter di Kamerun membantu proses persalinan seorang perempuan berusia 19 tahun, yang positif terinfeksi virus corona.
Dokter bernama Sone Charles menjelaskan, pasien tersebut awalnya mengeluhkan masalah pernapasan.
Selanjutnya, petugas medis di Rumah Sakit Pusat Yaoundé, Kamerun, menahannya di dalam ruang isolasi, setelah mendapati hasil tes positif Covid-19.
Charles menjelaskan, perempuan yang tidak diungkap namanya oleh pihak berwenang, menjalani proses persalinan prematur pada Sabtu malam lalu (4/4/2020).
Tim dokter yang bertugas berusaha untuk menyelamatkan bayi dan ibu tersebut. Persalinan terjadi dalam satu jam tanpa adanya komplikasi.
Penjelasan ini disampaikan Dr. Yaneu Ngaha, yang memimpin tim membantu proses persalinan.
"Itu cukup cepat. Bayinya keluar dan kami (langsung) memisahkannya dari ibu, yang tidak menyentuh anak itu."
"Kami mengenakan jaket pelindung dan ibu juga mengenakan masker,” kata Ngaha. “Ibu dan bayinya kini dalam kondisi baik,” sambung dia.
Ngaha menambahkan, sampel diambil dari bayi 14 jam setelah dilahirkan, dan rumah sakit kini sedang menunggu hasil tesnya.
"Bayi itu telah dipindahkan ke unit neonatal dan disimpan di inkubator karena dia prematur dengan berat sekitar dua kilogram." "Kami memeriksa suhunya tiga kali sehari," kata Ngaha lagi.
Kamerun telah melaporkan 650 kasus virus corona dalam waktu satu bulan dari kasus pertamanya. Demikian data yang dilansir oleh lembaga kesehatan dunia, WHO.
Lonjakan dalam kasus-kasus tersebut diduga terjadi karena ketidakdisiplinan orang-orang dengan riwayat perjalanan ke luar negeri, yang menghindari karantina.
Hal ini diungkapkan Erick Tandi dari Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat di Yaounde, Kamerun.
"Ketika Menteri Kesehatan Masyarakat mengumumkan -sebelum penutupan perbatasan, mereka yang datang dari luar negeri pada awal Maret harus mengkarantina diri di rumah mereka, ini tidak dilaksanakan sepenuhnya," kata Tandi.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul KABAR BAIK, Anak 3,5 Tahun di Purwakarta yang Positif Corona Akhirnya Sembuh