Update Virus Corona Sulut
Kepanasan Berjam Jam, Sulit BAB, Suka Duka Para "Astronot" di Pos Perbatasan
Kala itu, pos perbatasan untuk mulai beroperasi untuk bentengi Bolmong dari virus Covid 19.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Untuk pertama kali, "astronot" muncul di Kabupaten Bolmong.
Orang berpakaian astronot - begitu sejumlah warga awam menyebut petugas medis lengkap APD, muncul pertama kali di
jembatan Poigar di perbatasan Bolmong dan Minsel, Kamis lalu.
Kala itu, pos perbatasan untuk mulai beroperasi untuk bentengi Bolmong dari virus Covid 19.
Petugas medis lengkap APD itu berdiri paling depan.
Tugasnya memeriksa kesehatan tiap pengendara dengan thermal scanner.
Alat kecil tersebut "ditembakkan" ke arah dahi.
Kerja yang demikian tidaklah mudah.
Ia harus rela keringatan selama berjam jam.
Makan dan minum seadanya.
Juga menahan kencing dalam waktu lama.
Karena sangat ribet membuka APD tersebut.
Apalagi jika petugas itu wanita.
Nah petugas pertama yang dapat giliran pertama memakai APD di pos itu adalah seorang wanita bernama Sherly.
Ia adalah perawat di Puskesmas Inobonto.
Terlihat ia sangat antusias memeriksa pasien.
Gayanya telaten meski pakaian APD itu nampak membatasi gerak tubuhnya.
Meski memakai APD, semua bisa menebak dia wanita. Dalam balutan APD dia tetap gemulai.
"Wah rasanya sangat panas," kata dia.
Ditanya bagaimana perasaannya, ia mengaku tertantang.
"Saya ingin merasakan bagaimana rasanya," kata dia.
Sebut Feiby, kerjanya diatur lewat sistem shift. Waktu bekerjanya empat jam.
"Lalu ada yang gantikan saya, lalu saya akan tugas lagi pada malam hari," kata dia.
Sherly mengaku belum PNS.
Ia masih tenaga honor.
Dirinya terpanggil untuk jadi yang terdepan dalam perang semesta melawan corona.
Loyalitasnya pada pimpinan dan kemanusiaan.
Para petugas medis garda depan rawan tertular.
Namun resiko itu tak menakutkan Sherly.
"Saya kerja bagi kemanusiaan,
Tuhan pasti menolong saya," kata dia.
Kadis Kesehatan Bolmong melalui Kabid pelayanan masyarakat Wiyono mengatakan pakaian APD hanya bisa sekali pakai.
"Sekali pakai langsung dibuang, tak bisa dipakai lagi," ujar dia.
Menurut Wiyono, total kebutuhan APD di posko tersebut selama 14 hari mencapai 144 APD. (Art)
• Cegah Covid-19, Polsek Pinolosian Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Kantor dan Rumah Warga