Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Alkitab

7 Perkataan Yesus Diatas Kayu Salib dan Artinya, Tertulis Dalam Kitab Injil

Tujuh Perkataan yang diucapkan oleh Yesus ketika Yesus disalib, sebagaimana tertulis dalam keempat Injil.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Suara Baptis Online
7 Perkataan Yesus Diatas Kayu Salib dan Artinya, Tertulis Dalam Kitab Injil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tujuh Perkataan yang diucapkan oleh Yesus ketika Yesus disalib, sebagaimana tertulis dalam keempat Injil.

Ketujuh perkataan tersebut adalah:

  1. Lukas 23:34 “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”
  2. Lukas 23:43 “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.”
  3. Yohanes 19:26-27 “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!”
  4. Matius 27:46 & Markus 15:34 “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
  5. Yohanes 19:28 “Aku haus!”
  6. Yohanes 19:30 “Sudah selesai.”
  7. Lukas 23:46 “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”Biasanya, ketujuh perkataan ini dikategorikan sebagai: Perkataan 1, 4, & 7 (pertama, tengah dan terakhir), Yesus berbicara kepada Bapa. Perkataan 2, Yesus berbicara kepada penjahat. Perkataan 3, Yesus berbicara kepada Maria, sedangkan Perkataan 5 dan 6 tidak secara spesifik ditujukan pada siapa pun.
  • Yesus berkata: ‘Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.’ Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaianNya. (Lukas 23:34). Mereka yang menyalibkan Yesus tidak menyadari lingkup sepenuhnya dari apa yang mereka lakukan, karena mereka tidak mengakui Yesus sebagai Mesias. Meskipun ketidakpedulian mereka akan kebenaran Allah menjadikan mereka tidak pantas menerima pengampunan, doa Kristus di tengah-tengah ejekan mereka adalah ungkapan kasih yang tak terbatas dari rahmat /anugerah Allah. 
  • “Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43). Dalam bagian ini, Yesus meyakinkan salah satu penjahat di kayu salib bahwa ketika dia mati, dia akan bersama dengan Yesus di Sorga. Jaminan ini diberikan karena bahkan di saat menjelang kematiannya, si penjahat telah menyatakan imannya kepada Yesus, mengakui Yesus sebagai Mesias (Lukas 23:42).
  • Ketika Yesus melihat ibuNya dan murid yang dikasihiNya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibuNya: ‘Ibu, inilah, anakmu!’ Kemudian kataNya kepada muridNya: ‘Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. (Yohanes 19: 26-27). Dalam ayat ini , sebelum kematian-Nya, Yesus sebagai Anak yang mengasihi ibu manusiawi-Nya , memastikan agar ibu-Nya itu ada yang mengurus.
  • Matius 27:46 mengatakan “Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Di sini , Yesus mengungkapkan perasaan-Nya ditinggalkan Allah Bapa ketika dosa dunia ditimpakan  kepada-Nya, dan karena dosa begitu najis dan menjijikkan, Allah harus "berpaling" dari Yesus. Ketika Yesus dibuat berdosa karena kita, Dia mengalami keterpisahan dari Allah Bapa untuk hanya satu kali itu saja dalam seluruh waktu keabadian/kekekalan. Ini juga merupakan pemenuhan dari pernyataan nubuat dalam  kitab Mazmur 22:2.
  • Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia - supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci -: “Aku haus!” (Yohanes 19:28). Di sini Yesus memenuhi nubuatan Mesianik dari Mazmur 69:21: “Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.”  Dengan mengatakan Dia haus, Yesus meminta tentara Romawi untuk memberi Dia anggur asam, yang merupakan minuman yang biasa disediakan untuk si terhukum pada saat penyaliban, dengan menyatakan Dia haus, Yesus telah menggenapi nubuat ini.
  • Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”  Lalu Ia menundukkan kepalaNya dan menyerahkan nyawaNya (Yohanes 19:30). Kata-kata terakhir Yesus yang berarti bahwa penderitaan-Nya telah selesai dan seluruh pekerjaan yang Bapa-Nya telah berikan kepada-Nya, yaitu  memberitakan Injil, melakukan berbagai mukjizat, dan mengerjakan keselamatan kekal bagi umat-Nya, telah dilakukan, telah dicapai, telah dipenuhi. Hutang dosa telah lunas dibayar.
  • Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya. (Lukas 23:46). Di sini, Yesus rela menyerahkan nyawa-Nya kedalam tangan Bapa, hal ini menunjukkan bahwa Dia akan mati - dan bahwa Allah telah menerima pengorbanan-Nya. Yesus "mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang tak bercacat kepada Allah" (Ibrani 9:14).

Tidak ada Injil yang mencatat keseluruhan perkataan tersebut. Urutan di atas berasal dari harmonisasi keempat Injil.

Di dalam Injil Matius dan Markus, Yesus mengucapkan perkataan dalam bahasa Aram (alih-alih Ibrani).

Dalam Injil Lukas, dapat ditemukan dua ucapan pertama dan keenam Yesus, sementara ucapan ketiga, kelima, dan ketujuh hanya ditemukan dalam Injil Yohanes.

Alkitab menuliskan bahwa Yesus dipaku di atas kayu salib sekitar enam jam, dan bahkan lebih dari itu, dan ketujuh perkataan inilah yang dicatat oleh murid-murid Yesus. Masing-masing dari ucapan tersebut memiliki makna istimewa.

Sejak abad ke-16 ketujuh perkataan ini telah banyak dipakai untuk khotbah Jumat Agung, dan banyak buku yang telah ditulis untuk menganalisis ketujuh perkataan tersebut.

Ketujuh Perkataan Salib merupakan contoh pendekatan tekstual dalam merekonstruksi harmoni Injil, yang berusaha menggabungkan materi-materi yang berbeda dari keempat Injil, untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih dari masing-masing Injil tersebut.

Sumber: Wikipedia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved