Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Sulut

7 FAKTA Pemakaman Pasien Positif dan PDP Virus Corona Sulut, Sempat Terlantar & Tim Medis Diisolasi

Dua pasien terkait Covid-19 atau virus corona yang meninggal dunia hari ini, Jumat (10/4/2020), kedua pasien sudah langsung dimakamkan.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI - Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (25/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menyediakan dua taman pemakaman umum (TPU) untuk pasien virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Ranggon 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua pasien terkait Covid-19 atau virus corona yang meninggal dunia hari ini, Jumat (10/4/2020).

Satu pasien terkonfirmasi positif berasal dari Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, dan satunya lagi adalah pasien dalam pengawasan yang berasal dari Bolaang Mongondow.

Keduanya pasien sudah dimakamkan hari ini dilokasi pemakaman yang ditentukan.

Berikut 7 Fakta yang dirangkum dari tribunmanado.co.id

1. Usia Pasien

Pasien asal talawaan Minahasa Utara diketahui berusia berusia 56 Tahun, sedangkan pasien PDP asal Bolmong berusia 60 tahun.

2. Lokasi Pemakaman

Jenazah pasien dari Talawaan, Minut sudah dimakamkan siang tadi di pekuburan Desa Wusa dengan menggunakan prosedur pemakaman jenazah covid-19.

Sementara itu Pasien PDP virus corona asal Bolmong dimakamkan sore ini di di Desa Mopuya Utara, Kecamatan Dumoga Utara, Bolmong.

3. Jenazah Positif Corona di Minut Sempat Terlantar

Jenazah yang terinfeksi Virus Corona, di daerah Talawaan, Minut sempat terlantar kurang lebih satu jam.

Kadis Kesehatan Minahasa Utara dr Harley Sompotan menjelaskan terjadi miss komunikasi protap pemakaman jenazah covid dari RSUP Kandou dengan Dinkes Minut.

"Mohon maaf, ini terjadi miss komunikasi antara protap pemakaman jenazah covid dari RSUP Kandou dengan Dinkes Minut," katanya, Jumat (10/4/2020).

4. Warga di Daerah Wusa Takut Keluar Rumah

Warga Wusa kecamatan Talawaan, Minahasa Utara (Minut), Sulawes Utara, takut keluar rumah akibat ada pemakaman salah satu pasien Covid-19 meninggal dunia Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang, Manado, Jumat (10/4/2020).

Salah satu warga Wusa sebut saja Nona, nama samaran karena dia takut namanya disebutkan, ketika dihubungi Tribun Manado jaringannya selulernya tidak terlalu bagus, dia takut untuk mencari jaringan yang bagus di luar rumah,  karena mobil yang bawa jenazah masih di dekat rumahnya.

"Odoh mau keluar bagaimana sedangkan mobil yang membawa jenazah masih ada di dekat sini jadi takut," kata Nona.

Ketika juga ditanya masyarakat di sana kalau bagaimana kondisi mereka, ia katakan masyarakat sekarang semuanya di rumah.

"Sekarang kami sudah mendapat instruksi dari pemerintah tidak boleh keluar rumah, apalagi pasien baru lewat," tegasnya.

5. Sempat Ada Penolakan Saat Pemakaman Jenazah di Bolmong 

Camat Dumoga Utara Amando Mamonto mengatakan, sebelumnya ada penolakan warga untuk dimakamkan di pekuburan umum.

Akhirnya diperoleh solusi dengan menguburkan pasien tersebut di pekuburan khusus muslim.

"Pekuburan tersebut belum terisi, baru saja diwakafkan oleh pemiliknya," kata Mamonto

6. Pasien PDP Bolmong Meninggal karena Gagal Ginjal

Pasien PDP yang akan dimakamkan di Desa Mopuya, Bolmong, hari ini ternyata meninggal karena gagal ginjal.

"Informasi yang kami peroleh dari RS Kandou, ia meninggal karena gagal ginjal," kata Kadis Kesehatan Bolmong melalui Kabid Yusuf Detu.

Sebut Detu, pihaknya sementara menuju ke desa Mopuya untuk melakukan penelusuran riwayat perjalanannya.

Kunjungan juga dilakukan untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat tentang pemakamannya.

Menurut dia, pasien tersebut belum dikategorikan pasien Corona. "Ia masih PDP," kata dia.

Yusuf minta warga untuk tidak panik.

Sebut dia, warga harus mematuhi aturan physical distancing

7. Tim Medis  yang Tangani PDP Asal Bolmong Akan Diisolasi dan Dilakukan Rapid Test

RSUD Kota Kotamobagu akan memberlakukan protokol Covid, kepada 24 petugas medis yang sempat menangani pasien dalam pengawasan (PDP) asal bolaang mongondow di IGD yang dirawat Rabu (8/4/2020) silam.

Hal ini diungkapkan Direktur RSUD Kotamobagu, dr Sandra Pontoh saat dikonfirmasi Jumat (10/4/2020)

Ia menjelaskan ketidak jujuran keluarga tentang riwayat perjalanan, menjadi penyebab RSUD Kotamobagu, kecolongan.

Nanti setelah disana, lanjutnya, baru pihak keluarga mengakui, korban pernah melakukan perjalanan dari daerah transmisi, sehingga diputuskan akan diberlakukan protokoler Covid-19 kepada 24 petugas medis yang sempat menangani pasien.

"Saat ini kita masih menunggu swab tes, tapi tetap protokol Covid, akan diberlakukan," bebernya

Pontoh pun mengatakan masyarakat tak perlu resah, sebab kita sudah langsung mengisolasi, dan melakukan tes kepada 24 petugas yang menangani pasien.

"Tentu dengan adanya kejadian ini, saya berharap keluarga wajib jujur jika akan membawah pasien, dan jika dari daerah terinfeksi, maka akan kita rawat sesuai prosedur Covid-19," kuncinya. (TRIBUNMANADO/Don Papuling/Ferdinand Ranti/Arthur Rompis/Fistel Mukuan)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved