Berita Kotamobagu
Ini Penjelasan Tatong Bara Terkait Pembangunan Posko Screening Kesehatan
Pembagunan posko screening kesehatan di setiap perbatasan di Kota Kotamobagu, untuk penanganan Covid-19 perlu kesiapan yang matang
Penulis: Erlina Langi | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Pembagunan posko screening kesehatan di setiap perbatasan di Kota Kotamobagu, untuk penanganan Covid-19 perlu kesiapan yang matang. Hal ini diungkapkan Wali Kota Ir Hj Tatong Bara.
Ia menjelaskan mendirikan posko kesehatan memerlukan anggaran yang tak sedikit, mulai dari posko yang memadai, bilik desinfektan, peralatan penunjang, cairan desinfektan hingga personil yang bertugas 1 x 24 jam.
"Sehingga perlu ada pertimbangan yang matang. Sebab Kotamobagu, memiliki sekitar 11 wilayah masuk, dan tentu memerlukan anggaran yang sangat besar," jelasnya.
• Rayakan HUT ke-12, Bawaslu Bolsel Bagikan 100 Paket Sembako ke Warga Kurang Mampu
Sementara tambah dia, anggaran untuk penanganan Covid-19 terbatas, maka sebagai kepala daerah, tentu saya lebih memilih mengalokasikan anggaran untuk program kemanusiaan berupa bantuan sembako bagi masyarakat Kotamobagu yang terdampak langsung, ketimbang ikut-ikutan membangun posko yang belum tentu efektif.
"Apalagi di Kotamobagu juga ada Puskesmas Motoboi Kecil, untuk pemeriksaan setiap pendatang yang masuk. Selain itu seluruh desa dan kelurahan telah melakukan penutupan akses masuk pada malam hari, serta berkoordinasi dengan pemerintah jika ada orang asing yang masuk atau warga yang baru kembali dari luar daerah, dan cara ini, lebih efektif," jelasnya.
Selain itu Tatong juga mengatakan dirinya lebih memilih menaikkan insentif petugas Linmas di tingkat desa dan kelurahan serta memberikan insentif bagi THL Satpol PP yang rutin berpatroli setiap malam sebab lebih efektif karena sekaligus bisa membantu kebutuhan pokok petugas. (drp)
• Ketersediaan Beras di Bolmut Masih Aman di Tengah Pandemi Covid-19