Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Data Covid-19 Pemerintah Pusat & Daerah Sering Berbeda, Achmad Yurianto Jelaskan Alasannya

Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah

Editor: Rhendi Umar
(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Berdasarkan data hingga Kamis (26/3/2020) pukul 12.00, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 893 orang di 27 provinsi se-Indonesia, dengan jumlah pasien sembuh mencapai 35 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 78 orang. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Dengan adanya perbedaan data kasus Virus Corona tentu menjadi pertanyaan besar, data mana yang benar dan akurat.

Terlebih perbedaan data tersebut bisa sampai puluhan kasus.

Dalam acara 'Prime Talk' yang tayang di Youtube Metrotvnews, Senin (6/4/2020), dicontohkan untuk empat daerah yang terdapat perbedaan data Virus Corona.

Seperti misalnya di Provinsi Banten, data dari pemerintah pusat per Sabtu (4/4/2020), mengatakan jumlah kasus Virus Corona ada 177 kasus positif, sedangkan data daerah hanya 132 kasus.

Maka ada selisih 45 kasus antara data dari pemerintah pusat dan daerah.

Kemudian dari Sumatera Barat kasus positif ada 25 menurut data dari pemerintah pusat, sedangkan untuk pemerintah daerah mengatakan ada 56 kasus.

Menanggapi hal tersebut, Yurianto mengatakan adanya perbedaan diakibatkan karena pemerintah daerah mempunyai dua data Virus Corona.

Dirinya menjelaskan dua data tersebut merupakan hasil rapid test dan hasil pemeriksaan kedua melalui VCR atau yang biasa disebut tes swab.

Sedangkan untuk pemerintah pusat dikatakan hanya menerima data positif yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan kedua, yaitu tes swab.

Data tersebutlah yang kemudian dirilis setiap harinya melalui konferensi pers.

"Ini kan terkait dengan interpretasi data, di daerah itu ada dua data, satu data adalah hasil dari tracing yang berbasis pada rapid test, yang merupakan pemeriksaan anti body yang sebenarnya ini digunakan sebagai guidance untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang kita sebut sebagai konfirmasi positif dengan pemeriksaan VCR," ujar Yurianto.

"Dua data ini adalah dua data yang berbeda, pusat hanya merilis kasus konfermasi positif, meskipun kami juga mempunyai datanya, tapi yang kami rilis kasus konfirmasi positf," jelasnya.

"Karena ini sesuai dengan data yang kemudian kita rilis ke WHO," ungkap Yurianto.

Dirinya mengaku juga mempunyai data hasil rapid test, namun diakui memang tidak dirilis.

Menurut Yurianto, kedua data tersebut jelas berbeda.

Yurianto lalu menjelaskan jika data positif rapid test merupakan data awal yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk dilakukan pemeriksaan kedua yaitu tes swab.

Jadi hasil positif dari rapid test belum tentu orang tersebut terpapar Covid-19.

"Kami tidak melakukan rilis untuk data yang berasal dari rapid," tegasnya.

"Dua data itu terpisah, mereka mengatakan data positif rapid dan data positif VCR, tetapi sayangnya sampai di Jakarta ada beberapa pihak yang menjumlahkan sebagai satu data, ya pasti beda lah," kata Yurianto.

"Saya tidak pernah merilis positif rapid test," pungkasnya.

Simak videonya dari menit awal:

Data Terkini Kasus Virus Corona

Jumlah kasus positif pada hari ini Selasa 7 April 2020, bertambah 247, total 2738 positif.

Sedangkan yang meninggal 221 dan sembuh 204 orang.

Data terbaru kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah lewat website https://www.covid19.go.id.

Khusus untuk Sulawesi Utara terjadi penambahan Pasien yang terkonfirmasi virus corona.

Setelah sebelummya dijelaskan bahwa kasus virus corona di sulut hanya 5 orang, terkini data tersebut telah terupdate dan meningkat menjadi 8 orang.

Dengan rincian terkonfimasi 8 orang, sembuh 1 orang, meninggal 0 orang.

Berikut data selengkapnya kasus per provinsi atau bisa klik link covid19.go.id

Kasus per Provinsi

DKI Jakarta

Terkonfirmasi: 1,369

Sembuh: 65

Meninggal: 106

Jawa Barat

Terkonfirmasi: 343

Sembuh: 17

Meninggal: 29

Jawa Timur

Terkonfirmasi: 194

Sembuh: 41

Meninggal: 16

Banten

Terkonfirmasi: 194

Sembuh: 7

Meninggal: 18

Jawa Tengah

Terkonfirmasi: 133

Sembuh: 14

Meninggal: 22

Sulawesi Selatan

Terkonfirmasi: 127

Sembuh: 21

Meninggal: 6

Bali

Terkonfirmasi: 43

Sembuh: 18

Meninggal: 2

Daerah Istimewa Yogyakarta

Terkonfirmasi: 41

Sembuh: 1

Meninggal: 3

Kalimantan Timur

Terkonfirmasi: 31

Sembuh: 1

Meninggal: 1

Sumatera Utara

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 0

Meninggal: 4

Papua

Terkonfirmasi: 26

Sembuh: 3

Meninggal: 2

Kalimantan Tengah

Terkonfirmasi: 20

Sembuh: 6

Meninggal: 0

Sumatera Barat

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Selatan

Terkonfirmasi: 18

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sumatera Selatan

Terkonfirmasi: 16

Sembuh: 1

Meninggal: 2

Kalimantan Utara

Terkonfirmasi: 15

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Riau

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Lampung

Terkonfirmasi: 12

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Nusa Tenggara Barat

Terkonfirmasi: 10

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Kalimantan Barat

Terkonfirmasi: 10

Sembuh: 3

Meninggal: 2

Kepulauan Riau

Terkonfirmasi: 9

Sembuh: 2

Meninggal: 1

Sulawesi Utara

Terkonfirmasi: 8

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Sulawesi Tenggara

Terkonfirmasi: 7

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Aceh

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Sulawesi Tengah

Terkonfirmasi: 5

Sembuh: 0

Meninggal: 2

Jambi

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0


Bengkulu

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Kepulauan Bangka Belitung

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Sulawesi Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Papua Barat

Terkonfirmasi: 2

Sembuh: 0

Meninggal: 1

Maluku

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 1

Meninggal: 0

Maluku Utara

Terkonfirmasi: 1

Sembuh: 0

Meninggal: 0

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved