Update Virus Corona Indonesia
Data Covid-19 Pemerintah Pusat & Daerah Sering Berbeda, Achmad Yurianto Jelaskan Alasannya
Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Dengan adanya perbedaan data kasus Virus Corona tentu menjadi pertanyaan besar, data mana yang benar dan akurat.
Terlebih perbedaan data tersebut bisa sampai puluhan kasus.
Dalam acara 'Prime Talk' yang tayang di Youtube Metrotvnews, Senin (6/4/2020), dicontohkan untuk empat daerah yang terdapat perbedaan data Virus Corona.
Seperti misalnya di Provinsi Banten, data dari pemerintah pusat per Sabtu (4/4/2020), mengatakan jumlah kasus Virus Corona ada 177 kasus positif, sedangkan data daerah hanya 132 kasus.
Maka ada selisih 45 kasus antara data dari pemerintah pusat dan daerah.
Kemudian dari Sumatera Barat kasus positif ada 25 menurut data dari pemerintah pusat, sedangkan untuk pemerintah daerah mengatakan ada 56 kasus.
Menanggapi hal tersebut, Yurianto mengatakan adanya perbedaan diakibatkan karena pemerintah daerah mempunyai dua data Virus Corona.
Dirinya menjelaskan dua data tersebut merupakan hasil rapid test dan hasil pemeriksaan kedua melalui VCR atau yang biasa disebut tes swab.
Sedangkan untuk pemerintah pusat dikatakan hanya menerima data positif yang sudah terkonfirmasi melalui pemeriksaan kedua, yaitu tes swab.
Data tersebutlah yang kemudian dirilis setiap harinya melalui konferensi pers.
"Ini kan terkait dengan interpretasi data, di daerah itu ada dua data, satu data adalah hasil dari tracing yang berbasis pada rapid test, yang merupakan pemeriksaan anti body yang sebenarnya ini digunakan sebagai guidance untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang kita sebut sebagai konfirmasi positif dengan pemeriksaan VCR," ujar Yurianto.
"Dua data ini adalah dua data yang berbeda, pusat hanya merilis kasus konfermasi positif, meskipun kami juga mempunyai datanya, tapi yang kami rilis kasus konfirmasi positf," jelasnya.
"Karena ini sesuai dengan data yang kemudian kita rilis ke WHO," ungkap Yurianto.
Dirinya mengaku juga mempunyai data hasil rapid test, namun diakui memang tidak dirilis.
Menurut Yurianto, kedua data tersebut jelas berbeda.
Yurianto lalu menjelaskan jika data positif rapid test merupakan data awal yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk dilakukan pemeriksaan kedua yaitu tes swab.
Jadi hasil positif dari rapid test belum tentu orang tersebut terpapar Covid-19.
"Kami tidak melakukan rilis untuk data yang berasal dari rapid," tegasnya.
"Dua data itu terpisah, mereka mengatakan data positif rapid dan data positif VCR, tetapi sayangnya sampai di Jakarta ada beberapa pihak yang menjumlahkan sebagai satu data, ya pasti beda lah," kata Yurianto.
"Saya tidak pernah merilis positif rapid test," pungkasnya.
Simak videonya dari menit awal:
Data Terkini Kasus Virus Corona
Jumlah kasus positif pada hari ini Selasa 7 April 2020, bertambah 247, total 2738 positif.
Sedangkan yang meninggal 221 dan sembuh 204 orang.
Data terbaru kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah lewat website https://www.covid19.go.id.
Khusus untuk Sulawesi Utara terjadi penambahan Pasien yang terkonfirmasi virus corona.
Setelah sebelummya dijelaskan bahwa kasus virus corona di sulut hanya 5 orang, terkini data tersebut telah terupdate dan meningkat menjadi 8 orang.
Dengan rincian terkonfimasi 8 orang, sembuh 1 orang, meninggal 0 orang.
Berikut data selengkapnya kasus per provinsi atau bisa klik link covid19.go.id
Kasus per Provinsi
DKI Jakarta
Terkonfirmasi: 1,369
Sembuh: 65
Meninggal: 106
Jawa Barat
Terkonfirmasi: 343
Sembuh: 17
Meninggal: 29
Jawa Timur
Terkonfirmasi: 194
Sembuh: 41
Meninggal: 16
Banten
Terkonfirmasi: 194
Sembuh: 7
Meninggal: 18
Jawa Tengah
Terkonfirmasi: 133
Sembuh: 14
Meninggal: 22
Sulawesi Selatan
Terkonfirmasi: 127
Sembuh: 21
Meninggal: 6
Bali
Terkonfirmasi: 43
Sembuh: 18
Meninggal: 2
Daerah Istimewa Yogyakarta
Terkonfirmasi: 41
Sembuh: 1
Meninggal: 3
Kalimantan Timur
Terkonfirmasi: 31
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 26
Sembuh: 0
Meninggal: 4
Papua
Terkonfirmasi: 26
Sembuh: 3
Meninggal: 2
Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 6
Meninggal: 0
Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 18
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 18
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 16
Sembuh: 1
Meninggal: 2
Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 15
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Riau
Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Lampung
Terkonfirmasi: 12
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 10
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 10
Sembuh: 3
Meninggal: 2
Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 9
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Aceh
Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 5
Sembuh: 0
Meninggal: 2
Jambi
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Bengkulu
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Kepulauan Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Papua Barat
Terkonfirmasi: 2
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Maluku
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 1
Meninggal: 0
Maluku Utara
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/achmad-yurianto-menyampaikan-keterangan-pers-di-graha-bnpb-jakarta-kamis-2632020.jpg)