Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Heboh, Keluarga Jenazah PDP Corona Mengamuk, Paksa Ingin Memandikan dan Memakamkan Sendiri

Keluarga dari jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Makassar, mengamuk karena ingin memandikan dam memakamkan sendiri

Editor: Rhendi Umar
Tangkap Layar video viral via Kompas.com
Video viral keluarga ngamuk nekat makamkan PDP corona sendiri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rumah Sakit Stella Maris, Makassar, Sulawesi Selatan menjadi heboh, setelah keluarga dari jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Makassar, mengamuk karena ingin memandikan dam memakamkan sendiri tanpa campur tangan rumah sakit.

Terdengar suara teriakan dari anggota keluarga yang terus memaksa membawa pulang jenazah tersebut.

Anggota keluarga memaksa masuk ke dalam rumah sakit, meski aparat kepolisian dan TNI telah berjaga di depan rumah sakit.

Wakil SDM RS Stella Maris Makassar, Yos Immanuel menjelaskan, keluarga jenazah PDP corona itu mengamuk karena pihaknya akan memakamkan jenazah sesuai protokol kesehatan.

Ia menyebut, masyarakat belum paham betul soal prosedur pemakaman jenazah virus corona ini.

"Covid-19 sendiri ini kan masih jadi stigma (negatif) di luar sana. Ada beberapa pihak yang sudah bisa menerima dari pihak keluarga."

"Namun, dari pihak keluarga yang lain bahwa pasien ini PDP diperlakukan dengan penanganan khusus," ujar Yos, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (4/4/2020).

Ia menegaskan, pasien corona yang meninggal meski berstatus PDP, akan tetap dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

"Dengan penanganan khusus inilah keluarga tidak menerima langsung harus di rumah."

"Tapi prinsipnya sudah ada protokol yang mendasar untuk status pasien PDP," jelasnya.

Sementara, Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki menyampaikan, kepolisian akan memberikan pengamanan agar keluarga tak mendekat saat pihak rumah sakit mengurus proses pemakaman.

"Pasien ini kan menderita sakit dari wabah corona, kemudian datang ke sini, tapi di sini kita batasi," katanya.

"Otomatis kita harus memberikan pengamanan virus corona ini," imbuh Wahyu.

Mengutip dari Kompas.com, para anggota keluarga yang ingin memakamkan jenazah tersebut tak bisa masuk rumah sakit, karena pengamanan dari aparat kepolisian dan anggota TNI.

Dalam kericuhan tersebut, terjadi aksi saling dorong dari pihak keluarga.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved