Dampak Virus Corona, Perhotelan Ikat Pinggang, Hemat Operasional hingga Terpaksa Rumahkan Pekerja

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) memukul sektor perhotelan.

Kebijakan Social Distancing dan Physical Distancing serta kondisi psikologis masyarakat membuat tingkat hunian hotel anjlok.

Saat ini rata-rata tingkat hunian perhotelan di Manado tak sampai 10 persen.

Karenanya, manajemen hotel dipaksa putar otak. Bagaimana usaha tetap berjalan di tengah seretnya tamu yang datang serta nihilnya event digelar.

• UPDATE: Dampak Covid-19, Grand Whiz Hotel Manado Tutup Sementara

Gran Puri Hotel Manado satu di antaranya yang sangat terpukul. Sejak keadaan darurat Covid-19, okupansi hotel di bilangan Ranotana itu tak sampai 10 persen.

"Sejak awal Maret sudah turun. Semua event meeting dibatalkan. Bahkan ada yang dibatalkan sehari sebelum hari H," ujar Ilona Emod, Director of Sales Gran Puri Manado, Kamis (02/04/2020).

Imbasnya, manajemen dituntut melakukan efisiensi. "Bulan ini kami berupaya penghematan luar biasa," katanya.

• UPDATE: 1 Pasien Positif Covid-19 yang Baru Bertambah di Sulut Merupakan Warga Tomohon

Sebagai bentuk efisiensi, langkah terberat diambil. Manajemen Gran Puri terpaksa merumahkan karyawan daily worker (pekerja harian).

"Ada 20-an pekerja harian yang kami rumahkan dulu. Keadaan mengharuskan demikian," katanya.

Begitu juga, karyawan yang habis kontraknya untuk sementara tidak diperpanjang.

Ilona berharap penanganan Covid-19 berhasil sehingga kondisi berangsur pulih. "Kita berharap yang terbaik," katanya.(ndo)

• WHO Sebut Nanti Akan Ada 1 Juta Kasus dan 50.000 Kematian Akibat Corona