Sains
Ilmuwan akan Gunakan Urin Astronot Untuk Pembangunan Pangkalan di Bulan
Para astronom badan antariksa sedang menyelidiki bahan yang dapat ditemukan di Bulan, yang mungkin dapat dijadikan material untuk membangun pangkalan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan agar dapat membuat mahluk bernama manusia bisa hidup di luar Bumi.
Misi Apollo selama ini membuat astronot bisa berada di Bulan, namun hanya dalam jangka waktu yang tidak lama.
Untuk itu, diperlukan tempat yang bisa ditinggali lebih lama, mungkin dengan membangun pangkalan permanen.
Kendalanya, tidak mungkin membawa material bangunan dan logistik yang berat serta dalam jumlah besar ke luar angkasa.
Para astronom badan antariksa sedang menyelidiki bahan yang dapat ditemukan di Bulan, yang mungkin dapat dijadikan material untuk membangun pangkalan ini.
Lebih spesifik, mereka menyebut urea astronot yang memungkinkan untuk digunakan pada plasticise beton, yang akan digunakan sebagai kerangka struktur pembangunan di Bulan.
Menjadikannya lebih fleksibel, sehingga dapat menghasilkan bangunan yang lebih padat dan keras.
"Untuk membuat beton geopolimer yang akan digunakan di Bulan, idenya adalah dengan menggunakan apa yang ada di sana," ungkap ilmuwan material Ramón Pamies dari Polytechnic University of Cartagena di Spanyol, melansir Science Alert, Selasa (31/3/2020).
Bahan yang ada di sana, di antaranya seperti regolith yakni material lepas dari permukaan Bulan dan air dari es yang ada di beberapa area.
Pamies mengatakan penelitian ini telah melihat produk limbah, seperti urin dari para astronot yang menempati pangkalan Bulan juga dapat digunakan.
"Dua komponen utama cairan tubuh ini adalah air dan urea, molekul yang memungkinkan mengikat hidrogen agar tidak rusak dan, karenanya, mengurangi viskositas dari banyak campuran berair," jelas Pamies.
Ilmuwan lakukan simulasi material bangunan
Para ilmuwan di Bumi sudah melakukan percobaan untuk menentukan bahan mana yang layak untuk digunakan dalam membangun pangkalan Bulan.
Kendati demikian, ada beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan.
Di antaranya temperatur Bulan yang bervariasi, dari 120 derajat Celcius pada siang hari, dan minus 130 derajat Celcius pada malam hari. Bahkan, kondisi temperatur suhu di Bulan bisa lebih dingin dari wilayah kutub.