Sejarah
31 Maret Dalam Sejarah, Kota Madinah Dikepung, Dipertahankan dengan Taktik Perang Khandaq
Untuk menghalau pasukan Quraisy, Nabi Muhammad selaku pemimpin Kota Madinah memerintahkan perlawanan dengan taktik Perang Khandaq.
TRIBUNMANADO.CO.ID - 31 Maret 627 Masehi atau bulan Syawal tahun ke-5 Hijriyah, pasukan Quraisy dari Mekkah mengepung Kota Mandinah.
Pasukan itu sangat banyak, melebihan pasukan yang melindungi Kota Madinah.
Untuk menghalau pasukan Quraisy, Nabi Muhammad selaku pemimpin Kota Madinah memerintahkan perlawanan dengan taktik Perang Khandaq.
Khandaq dalam bahasa Arab berarti parit. Dalam sejarah Islam, yang dimaksud Khandaq adalah peristiwa penggalian parit pertahanan.
Pada waktu itu sahabat Nabi, Salman Al Farisi yang berasal dari Persia memberikan saran supaya Rasulullah SAW membuat tempat perlindungan berupa parit.
Sejatinya strategi ini berasal dari Persia, yang dilakukan apabila mereka terkepung atau takut dengan keberadaan pasukan berkuda.
Usul tersebut diterima Rasulullah SAW sendiri.
Maka digalilah parit pertahanan tersebut di bawah pimpinan Rasulullah SAW selama sembilan/sepuluh hari.
Pasukan gabungan datang dengan kekuatan 10.000 pasukan yang siap berperang.
Pasukan gabungan membuat kemah di bagian utara Madinah, karena di tempat itu adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan perang.
Pada Pertempuran Khandaq, terjadi pengkhianatan dari sisi Madinah, yakni Bani Quraizhah.
Bani Quraizhah menghianati kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya untuk mempertahankan kota Madinah.
Setelah terjadi pengepungan selama satu bulan penuh Na'im bin Mas'ud al-Asyja'i yang merupakan ksatria di sisi Pasukan Quraisy membelot dan memilih bergabung dengan pasukan di Madinah.
Ia memeluk Islam tanpa sepengetahuan pasukan gabungan.
Na'im terkenal dengan keahliannya dalam hal memecah belah pasukan gabungan.