Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Di Kalimantan Barat, Pasien Positif Virus Corona Menjadi 9 orang

Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mencatat total 9 orang di provinsi tersebut yang positif terinfeksi virus corona.

Editor: Rizali Posumah
Freepik
Ilustrasi - Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson, kepada wartawan mengatakan bahsa saat ini, pihaknya telah mencatat 9 kasus positif virus corona, Minggu (29/3/2020) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID,PONTIANAK - Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi 9 orang. 

Data ini sebagaimana yang dicatat oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Barat.

"Hari ini kita menerima pemberitahuan dari Kemenkes ada 5 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara sebelumnya sudab 4 orang dinyatakan positif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson kepada wartawan, Minggu (29/3/2020) malam.

Harisson menjelaskan, pasien kelima merupakan pria berumur 50 tahun.

Saat ini, kata dia, pasien tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Ade M Djoem Sintang, Kalbar.

Pasien keenam adalah perempuan 69 tahun yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso Pontianak, Kalbar.

Namun, telah meninggal dunia Sabtu (21/3/2020) pekan lalu.

Pasien ketujuh adalah pria 52 tahun yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Abdul Azis Singkawang, Kalbar.

Kemudian, pasien kedelapan adalah pria 50 tahun yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso Pontianak, namun meninggal dunia Rabu (25/3/2020).

Dan pasien kesembilan adalah pria 25 tahun yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso Pontianak, Kalbar.

"Pasien ini diduga tertular dari pasien pertama, karena merupakan teman satu pekerjaan," ucap Harisson.

Sementara itu, sejak virus corona mewabah dan menjadi pandemi hingga Minggu (29/3/2020) pukul 23.00 WIB, ada sebanyak 9 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Barat.

Mereka dirawat di sejumlah rumah sakit yang ada di Kalbar dan ada yang diisolasi ketat di rumah.

Kemudian terdapat 40 pasien dalam pengawasan Covid-19, 14 pasien di antaranya masih dirawat, 26 pasien dinyatakan negatif dan telah dipulangkan rumah sakit.

Hal Penting Tentang Disinfektan

World Health Organization (WHO) Indonesia menyampaikan informasi penting bahwa disinfektan adalah bahan berbahaya.

Kepada masyarakat WHO mengimbau untuk menyemprotkan atau menggunakan disinfektan ke badan seseorang.

WHO menjelaskan bahwa disinfektan hanya berfungsi untuk permukaan benda.

Adapun cairan kimian tersebut akan menjadi bahaya jika mengenai selaput lendir manusia seperti mata.

Disebutkan juga, disinfektan tidak dapat membunuh virus yang sudah ada dalam tubuh manusia.

Selanjutnya WHO Indonesia berharap masyarakat dapat menggunakan disinfektan sesuai dengan petunjuk penggunaan.

Seperti yang dituliskan WHO Indonesia melalui akun Twitter @WHOIndonesia pada Minggu (29/3/2020).

Berikut isi cuitannya :

Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan.

Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat!

Sementara itu, penggunaan teratur disinfektan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi paru-paru yang fatal, seperti dikutip Tribunnews.com dari Independent.co.uk.

Sebuah studi oleh Universitas Harvard dan Institut Nasional Kesehatan dan Penelitian Medis Prancis (Inserm) menemukan bahwa menggunakan disinfektan sekali seminggu dapat meningkatkan peluang seseorang terinfeksi penyakit Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

Penelitian ini melibatkan data dari lebih dari 55.000 perawat di AS, dan para ilmuwan mengamati paparan desinfektan tertentu, termasuk pemutih, hidrogen peroksida, alkohol dan bahan kimia yang dikenal sebagai senyawa amonium kuaterner (quats), yang sering digunakan untuk mendisinfeksi permukaan seperti lantai dan furnitur.

Semua ini dikaitkan dengan peningkatan risiko PPOK antara 24 persen hingga 32 persen dalam penelitian ini.

PPOK adalah istilah umum untuk serangkaian kondisi yang mempengaruhi paru-paru termasuk emfisema, bronkitis kronis dan asma kronis.

Kondisi ini mempengaruhi sekitar 1,2 juta orang di Inggris, dengan hampir 30.000 orang meninggal akibat penyakit ini setiap tahun.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan paparan desinfektan dengan masalah pernapasan seperti asma, tetapi diyakini ini adalah bagian pertama dari penelitian untuk mengidentifikasi hubungan antara desinfektan dan PPOK.

“Efek samping potensial dari paparan desinfektan pada PPOK telah menerima jauh lebih sedikit perhatian, meskipun dua penelitian terbaru pada populasi Eropa menunjukkan bahwa bekerja sebagai pembersih dikaitkan dengan risiko PPOK yang lebih tinggi.”

“Sejauh pengetahuan kami, kami adalah yang pertama melaporkan hubungan antara disinfektan dan PPOK di antara petugas kesehatan, dan untuk menyelidiki bahan kimia tertentu yang mungkin mendasari asosiasi ini,” ujra Dr Orianne Dumas, seorang peneliti di Inserm.

Dr Dumas akan mempresentasikan temuannya di Kongres Internasional Masyarakat Pernafasan Eropa, di mana ia akan menyoroti bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi dampak penggunaan disinfektan di rumah.

“Secara khusus, kita perlu menyelidiki dampak PPOK dari paparan bahan kimia seumur hidup di tempat kerja dan mengklarifikasi peran setiap disinfektan spesifik.”

“Beberapa disinfektan ini, seperti pemutih, sering digunakan dalam rumah tangga biasa, dan dampak potensial dari penggunaan disinfektan rumah tangga tidak diketahui.

"Studi sebelumnya telah menemukan hubungan antara asma dan paparan produk pembersih dan disinfektan di rumah, seperti pemutih dan semprotan, jadi penting untuk menyelidiki ini lebih lanjut," imbuhnya. (Tribunnews.com/Mohay)

Eric Nam Bagikan Nomor Telepon Saat Bosan di Rumah Aja, Saling Berbalas Pesan dengan Penggemar

Hal Penting Tentang Disinfektan, Disampaikan WHO, Jangan Disemprotkan ke Badan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Indonesia Sebut Disinfektan Berbahaya Jika Disemprot ke Badan Manusia. dan "UPDATE Pasien Positif Covid-19 di Kalbar Bertambah Jadi 9 Orang".

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved