Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Rocky Gerung Dipanggil Bareskrim Polri, Ada Kaitan dengan Pencemaran Nama Baik

Rocky Gerung dipanggil Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait laporan yang dilayangkan oleh Politikus PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat

Editor: Rhendi Umar
Trbun Batam/ist
Rocky Gerung beri singgungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait banjir di Jakarta. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Rocky Gerung dipanggil Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait laporan yang dilayangkan oleh Politikus PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat.

Surat panggilan terhadap Rocky Gerung dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono.

“Ya surat tersebut benar,” ujar Argo ketika dihubungi, Minggu (29/3/2020).

Surat panggilan bernomor B/443/III/RES.1.14./2020/Dittipidsiber tersebut ditandatangani Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Himawan Bayu Aji.

Dalam surat tersebut, Rocky dimintai keterangan terkait laporan Henry Yosodiningrat dengan nomor LP/B/1042/XII/2019/BARESKRIM tertanggal Rabu, 11 Desember 2019.

Adapun Henry melaporkan pemilik akun Instagram @rockygerungofficial_ dengan tuduhan pencemaran nama baik karena disebut “dungu”.

Sebelumnya diberitakan, Henry mempermasalahkan kalimat yang disertakan dalam sebuah unggahan akun tersebut.

"Caption tersebut, yang menyebut saya sebagai orang yang dungu, merupakan penghinaan dan merupakan perbuatan yang sangat keji dan dilakukan dengan sengaja," ungkap Henry melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2019) malam.

Pemilik akun, lanjut Henry, juga mengunggah sebuah foto yang menunjukkan pemberitaan mengenai penolakan laporan Henry sebelumnya oleh Bareskrim.

Foto itu adalah momen ketika Henry melaporkan mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung. Namun, laporannya ditolak.

Unggahan itu disertai caption sebagai berikut:

"Yang nge-lapor Dungu sih. Reposted from @tempodotco – Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menolak laporan politikus PDIP Henry Yosodiningrat terhadap Rocky Gerung. Henry mengaku kecewa karena laporannya tersebut tidak diterima...."

Dalam laporannya, Henry Yosodiningrat turut menyertakan tangkapan layar unggahan yang dimaksud serta hasil cetak arti kata "dungu" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Rocky Gerung Kritik Cara Presiden Jokowi Tangani Corona, Sentil Dua Juta Turis China

Upaya pemerintah menangani wabah Virus Corona mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Satu di antaranya diutarakan Pengamat Politik, Rocky Gerung.

Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit ratusan warga Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.

Menurut dia, pemerintah justru panik dalam menangani Virus Corona.

Hal itu secara terang-terangan disampaikan Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020).

Pengamat Politik Rocky Gerung dalam tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020). (YouTube Rocky Gerung Official)

Mulanya, Rocky Gerung menyoroti turunnya sektor pariwisata akibat wabah Corona. "Saya kira faktor utama adalah panik pemerintah karena membayangkan pemasukan melalui pariwisata yang masih drop," ujar Rocky.

"Misalnya dua juta turis China yang potensial tidak bisa lagi memasukkan devisa."

Ia menjelaskan, pemerintah sempat mengalami dilema dalam menghadapi wabah Corona.

"Jadi mendua pikirannya pemerintah, antara kebutuhan devisa dan kecemasan terhadap virus ini," kata Rocky.

Lantas, Rocky menyebut adanya miskoordinasi yang menyebabkan banyaknya informasi yang simpang siur.

"Itu yang menyebabkan enggak ada koordinasi isu maka setiap orang di dalam pemerintahan antara mau ngomong dan enggak mau ngomong," kata Rocky.

"Ditanya pun harus ngomong, keluarnya kacau."

Menurutnya, pemerintah kini dihadapkan pada resiko ekonomi setelah mengumumkan adanya kasus Corona di Indonesia. "Koordinasi siapa mesti biara duluan juga tidak terjadi," terang Rocky.

"Karena enggak tahu apa yang mesti dilakukan, dalam keadaan banyak pilihan kalau bikin beginian nanti dianggap bahwa Indonesia berbahaya."

"Sehingga turis enggak masuk, investasi tertunda dan segala macam," sambungnya.

Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung beda informasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dengan fakta yang disampaikan langsung oleh Jokowi.

"Itu yang terlihat kan kita lihat Menteri Kesehatan tidak ada, suatu hari kemudian presiden bilang ada."

"Anies Baswedan punya informasi yang enggak mungkin juga dia buka secara publik," ujar Rocky.

"Tapi pasti dia tahu dari dinas kesehatan, di antara dokter juga informasinya sudah tersebar."

Lebih lanjut, ia menjelaskan Jokowi terlalu tergesa-gesa saat menghadapi wabah Corona.

"Jadi kelihatannya Pak Jokowi enggak ingin kehilangan momentum," kata dia.

"Sehingga dia harus secara tergesa-gesa mengumumkan."

Wabah Corona Kapan Berakhir?

Sebelumnya,  Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam angkat bicara soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit lebih dari 100 warga Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Ari Fahrial Syam meminta masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah agar wabah ini segera berakhir.

Menurut Ari Fahrial Syam, masyarakat benar-benar harus mengurangi kegiatan di luar rumah.

Karenanya, ia menyebut wabah Virus Corona ini bisa berakhir jika semua kasyarakat kompak tak keluar rumah.

Mulanya, Ari menyinggung soal kabar yang menyebut pasien yang sembuh dari Corona tak dapat kembali terjangkit.

Namun, Ari membantah kabar tersebut.

"Report di Jepang menunjukkan bahwa reinfeksi, jadi antibodi yang terbentuk itu turun lagi," ujar Ari dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Minggu (15/3/2020).

"Tapi kita enggak tahu, kan macam-macam orang menjaga daya tahan tubuh."

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan setiap warga memengaruhi daya tahan tubuh setiap orang.

Karena itu, tak dapat dipastikan pasien yang sembuh dari Corona tak kembali tertular virus yang sama.

"Bisa saja orang kecapekan lagi, stres lagi, mungkin merokok dan segala macam," ucap Ari.

"Akhirnya daya tahan tubuh turun dan kena lagi."

Lantas, Ari pun berharap semua masyarakat bisa kompak mencegah merebaknya Virus Corona.

Terkait hal itu, ia mengimbau masyarakat tak keluar rumah untuk sementara waktu.

"Tapi yang terpenting kita mesti kompak," kata Ari.

"Ketika kita semua ini bersepakat memang mesti menghindari keluar rumah, semuanya ya jangan keluar rumah."

Ia menilai, hal tersebut bisa membantu mencegah merebaknya Virus Corona.

"Jangan sampai ada yang masih di luar rumah, jadi kan enggak selesai-selesai masalah ini," terang Ari.

"Ini kita kan mesti kompak, udah deh gathering-gathering itu dihindari, temu alumni, arisan-arisan juga mestyi dihindari."

Lebih lanjut, Ari menyoroti pusat perbelanjaan yang hingga kini masih ramai pengunjung.

Menurut dia, pusat perbelanjaan juga perlu dihindari untuk sementara demi mencegah penularan Virus Corona.

"Saya terus terang melihat mal-mal masih ramai," terang Ari.

"Ya sebenarnya apa sih tujuan kita ke mal? Hiburan kan bisa diperoleh di rumah semua. Kalau makan kan sekarang banyak online bisa datang ke rumah."

"Jadi boleh dibilang enggak ada alasan lagi untuk keluar rumah," sambungnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bareskrim Polri Panggil Rocky Gerung terkait Laporan Politikus PDI-P Henry Yosodiningrat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved