Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kembali dari Jakarta, 42 Mahasiswa Keperawatan Tidak Dikategorikan Orang Dalam Pemantauan

Terpantau sejak dikarantina dari Kamis (26/3/2020) kemarin hingga Jumat (27/3/2020), para mahasiswa nampak biasa saja.

Penulis: Erlina Langi | Editor: Maickel Karundeng
Don Papuling/tribun manado
42 mahasiswa yang baru tiba Kamis (26/3/2020) kemarin dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak ada raut wajah cemas dari ke 42 mahasiswa jurusan keperawatan, Akademi Keperawatan Totabuan, yang baru kembali dari pelatihan di Jakarta.

Terpantau sejak dikarantina dari Kamis (26/3/2020) kemarin hingga Jumat (27/3/2020), para mahasiswa nampak biasa saja.

Bahkan sebagian dari mereka sering bercanda sembari tertawa.

Tidak ada yang kelihatan sakit saat dikarantina.

Mereka juga terlihat menggunakan masker sebagai APD, dan tetap menjaga jarak, meski nampak akrab dan bercanda.

Direktur Akademi Keperawatan Totabuan Eko Susilo menjelaskan para mahasiswa ini, sudah sangat mengerti menjaga diri dalam penularan dan pencegahan COVID-19.

"Sebab dalam pelatihan di Pusdiklat Rumah Sakit Islam Jakarta, mereka langsung diajarkan bagaimana menghadapi penularan dan pencegahan COVID-19," bebernya.

Susilo pun mengatakan kegiatan para mahasiswa selama di Jakarta, itu dibatasi, mereka hanya berada di Pusdiklat serta materi yang diberikan dipercepat.

"Ini merupakan agenda rutin, dan selalu dilaksanakan. Disisi lain juga dilematis, sebab nanti saat kami sudah di Jakarta, baru sekitar tanggal 16 Maret ditetapkan sebagai situasi darurat," bebernya.

Ia pun berharap masyarakat jangan terlalu membesar-besarkan kepulangan para mahasiswa, sebab mereka ditetapkan sebagai orang dalam riwayat perjalanan sehat.

"Bahkan kami secara sadar dan mandiri, sebagai orang yang mengerti prosedur kesehatan, langsung melaporkan ke Dinas Kesehatan Kotamobagu, untuk dilakukan tes saat tibah, dan memilih mengkarantina diri sebel hasilnya keluar," jelas dia

Sehingga tambahnya perlu ditegaskan mereka bukan ODP atau PDP, namun orang dalam riwayat perjalanan sehat. Disisi lain justru kehadiran mereka ditengah masyarakat dapat membantu mengedukasi bagaimana cara warga melalukan self protection menghadapi COVID-19

Sementara Kepala Dinas Kesehatan dr Tanti Korompot mengapresiasi langkah yang dilakukan ke 42 mahasiswa tersebut.

"Saya juga mengakui perlakuan orang tua mereka yang proaktif membiarkan anaknya dikarantina serta menjalani pemeriksaan kesehatan," bebernya.

Ia mengatakan seluruh mahasiswa yang kembali tidak ada satupun dalam keadaan saki, dan tidak menunjukan gejala batuk, flu dan sesak napas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved