Update Virus Corona Indonesia
Jenazah Pasien Corona di Sidoarjo Sulit Dimakamkan, Penggali Kubur Kabur, Sopir Ambulans Menolak
Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin membagikan pengalamannya kesulitan memakamkan pasien meninggal karena Covid-19.
TRIBUNMANADO.CO.ID, SIDOARJO - Kisah pemakaman jenazah warga yang meninggal karena terinfeksi virus corona.
Penggali makam melarikan diri karena takut demikian pula sopir ambulans menolak.
Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin membagikan pengalamannya kesulitan memakamkan pasien meninggal karena Covid-19.
Pasien tersebut meninggal dunia setelah dinyatakan positif corona, Kamis (26/3/2020) pagi.
Namun, alih-alih mendapatkan bantuan untuk mengurusi pasien tersebut ke peristirahatan terakhir, Nur Ahmad justru menemui hambatan.
Tukang gali kubur yang seharusnya menguburkan pasien tersebut justru kabur dan memilih pulang ke rumah karena ketakutan.
1. Bagaimana kisahnya?
Hari itu, Kamis (26/3/2020) pagi, seorang pasien positif corona di Sidoarjo meninggal dunia.
Sesuai SOP pemakaman pasien corona harus dilapisi plastik, ditutup peti, kemudian dikubur dalam kurun waktu tak lebih dari 4 jam.
Namun, kesulitan justru ditemui Bupati Sidoarjo Nur Ahmad tatkala hendak menguburkan jenazah.
2. Penggali Kubur Kabur
Lubang makam, kata Nur Ahmad memang sudah disediakan oleh tiga penggali kubur pada Kamis dini hari.
"Tapi setelah itu ditinggal karena takut.
Saya sampai kejar ke rumahnya.
Saya yakinkan dan saya beri alat pelindung diri," terangnya dilansir dari Kompas.com.