Virus Corona di Dunia
Yang Terjadi Setelah 2 Hari Lockdown di Inggris, Jumlah Korban Tetap Alami Kenaikan
Terbaru, jumlah kasus melampui angka 8.000 atau tepatnya 8.077 kasus dengan angka kematian total 422 orang.
Dia menerangkan, aturan ketat ini bakal berlaku selama tiga pekan, dengan jajarannya bakal terus melakukan peninjauan sembari mengamati perkembangan.
Otoritas Negeri "Ratu Elizabeth" melarang orang terlalu lama di luar rumah, dan membatasi jarak setidaknya dua meter di tempat umum.
London juga memutuskan untuk menghentikan segala kegiatan sosial seperti pernikahan, acara baptis, dan upacara lainnya, kecuali pemakaman.
Dengan nada geram, dia menuturkan masih ada sejumlah orang yang tidak mendengarkan imbauan pemerintah untuk tidak terlalu lama di luar rumah.
"Meski saya berterima kasih kepada banyak orang yang menaatinya, nampaknya belum semua menerapkannya," kata dia.
Johnson mengancam, jika ada warga yang mengabaikan aturannya, maka polisi tidak segan untuk melakukan penangkapan atau membatalkan sebuah acara.
Sempat Panic Buying
Pada Sabtu (21/03/2020), atau dua hari sebelum pengumuman Lockdown, netizen Inggris ramai 'memarahi' orang-orang yang melakukan panic buying dan menimbun makanan karena memasuki fase karantina saat wabah virus corona.
Amarah warga Inggris di media sosial timbul ketika sebuah video yang diunggah seorang perawat yang kelelahan bekerja di rumah sakit dan bermaksud berbelanja di toko namun barang-barang yang dijual telah habis.
Para pembeli telah mengosongkan seluruh rak dagangan di supermarket.
Khususnya gulungan tisu toilet, dan menimbun makanan seperti pasta dan kacang polong beku.
Sebanyak 1.2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 194 triliun akan makanan tambahan telah dikeluarkan selama tiga pekan terakhir, menekan supermarket-supermarket secara masif.
Hal ini diungkapkan oleh kementerian lingkungan dan makanan George Eustice.
Dalam jumpa pers, George Eustice mendesak warganya untuk bertanggung jawab saat berbelanja dengan memikirkan orang lain.
"Lebih dari cukup makanan di sekitar kita, dan pasokan makanan kita masih bisa dikerahkan produksinya untuk melayani permintaan yang meningkat," ujarnya.