Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Dunia

Yang Terjadi Setelah 2 Hari Lockdown di Inggris, Jumlah Korban Tetap Alami Kenaikan

Terbaru, jumlah kasus melampui angka 8.000 atau tepatnya 8.077 kasus dengan angka kematian total 422 orang.

Mario Pitrangeli/backgrid/daily mail
Suasana sore yang ramai di Battersea Park, London sehari setelah diberlakukan Lockdown  

"Bisakah kalian semua pulang tolong ini bukan hari libur, ini adalah peraturan,"

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock membentuk 250.000 'tentara sukarelawan' guna mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Matt Hancock, rumah sekarang menjadi 'garis depan' dalam perang melawan coronavirus.

Ia menegaskan aturan Lockdown Perdana Menteri pada hari Senin bukanlah saran tetapi aturan yang harus diikuti.

Mr Hancock lalu menyebut ancaman denda bagi yang melanggar aturan. Denda mulai dari £ 30 hingga denda tanpa batas untuk ketidakpatuhan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menekankan sebuah pesan sederhana nan tegas kepada warganya di tengah wabah virus corona.

"Mulai malam ini (Senin), saya harus memberikan sebuah instruksi sederhana kepada rakyat Inggris: Anda harus tinggal di rumah," kata dia.

Johnson menerangkan, hanya dengan membatasi pergerakan di luar ruangan inilah, maka mereka bisa menahan virus corona di level terkecil, keluarga.

Dilansir Kompas.com via BBC Selasa (24/3/2020), PM Inggris berusia 55 tahun itu kemudian menegaskan faktor apa saja yang membuat warga boleh keluar rumah.

Berbelanja untuk kebutuhan sehari-hati seperti makanan atau obat-obatan. Kegiatan ini pun sebisa mungkin tidak boleh terlalu sering.

Melakukan satu saja jenis olahraga di luar ruangan seperti berlari, berjalan, atau bersepeda. Kegiatan ini boleh dilakukan sendiri atau keluarga dalam satu rumah.

Faktor medis. Kebijakan ini mencakup izin untuk memindahkan anak rentan berusia di bawah umur 18 tahun.

Seorang pekerja bisa membawanya ke sekolah sepanjang dibutuhkan. Keluar rumah untuk bekerja. Di faktor ini, Johnson menekankan hanya mereka yang profesinya tak bisa dilakukan dari rumah baru bisa bekerja.

"Anda tak boleh bertemu teman. Jika teman Anda mengajak, Anda harus menjawab 'tidak'," ujar Johnson. Dia juga melarang kunjungan ke anggota keluarga lainnya.

Mantan Wali Kota London dari 2008-2016 itu mengumumkan "keadaan darurat nasional" demi melindungi pekerja medis maupun warga lainnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved