Pandemi Global
Otoritas China Cabut Lockdown di Hubei, Beberapa Jam Kemudian Seorang Dokter Positif Kena Virus
Pemerintah di Provinsi Hubei, China mulai membebaskan 60 juta warganya dari lockdown , pada Rabu (25/03/2020)
Pendekatan ini bertentangan dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa semua orang yang dites dan memiliki hasil positif harus dianggap sebagai kasus yang dikonfirmasi, terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala atau tidak.
Pada Minggu (22/03/2020), dilansir dari South China Morning Post, melaporkan bahwa pasien asimptomatik sebanyak sepertiga dari mereka yang dites positif.
Caixin, sebuah majalah China yang reputasinya disegani melaporkan pada Selasa (24/03/2020) puluhan pasien tanpa gejala masih dinyatakan positif di Wuhan setiap hari namun dikeluarkan dari statistik publik yang dilaporkan pemerintah.
Laporan itu mengutip anggota tim anonim Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular di Wuhan.
Bahkan pasien tanpa gejala bisa menginfeksi orang lain.
Para ahli mengatakan bisa jadi ada jumlah pasien asimptomatik yang tidak diketahui di luar yang sudah dipantau.
“Infeksi asimptomatik jelas merupakan penyebab potensial untuk kekhawatiran dan penularan,” kata Dr. Peiris di Universitas Hong Kong.
Dia menambahkan bahwa, “tidak layak untuk menguji ribuan orang yang sama sekali tidak memiliki gejala untuk mencari bukti infeksi asimptomatik.”
Ada izin bepergian
Dalam pengumuman pencabutan lockdown yang dilansir dari The New York Times, otoritas Hubei mengaku keadaan normal sepenuhnya masih jauh.
Sekolah masih akan ditutup sampai penilaian saintifik menentukan kapan dapat dibuka kembali dengan aman.
Pejabat setempat juga berhati-hati untuk tidak membiarkan lonjakan perjalanan yang dapat menyebabkan gelombang infeksi baru.
Baca juga: Antisipasi Corona, Singapura Batasi Perkumpulan Maksimal 10 Orang
Meski lockdown sudah dicabut, tetap ada batasan pada siapa saja yang ingin bepergian. Mereka yang ingin meninggalkan Hubei harus punya kode kesehatan 'hijau' dari pihak berwenang setempat yang menyatakan mereka sehat.
Pemerintah China juga telah mengklasifikasikan risiko kesehatan warga menggunakan teknologi pada ponsel pintar (smartphone) mereka.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/aksi-para-petugas-medis-di-wuhan-yang-melepas-masker.jpg)