Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona di Dunia

Info Terkini Corona di Dunia, WHO Sebut Kondisi Menghawatirkan di AS, Satu per Seribu Terinfeksi

sekitar satu per seribu orang ini terinfeksi. Itu sekitar delapan hingga 10 kali lebih banyak 

Instagram @soulbygirl
Suasana Times Square New York City yang kini sepi pengunjung menyusul wabah virus corona. Hari ini warga habis berpergian New York diminta isolasi diri.  

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terbaru penyebaran virus corona di dunia.

Ada informasi terakhir dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Info terkini itu disampaikan WHO pada
hari Selasa.

Yang disampaikan WHO bahwa pihaknya melihat penyebaran virus corona (covid-19) yang sangat cepat (very large acceleration) di Amerika Serikat .

Kondisi ini menghawatirkan AS berpotensi menjadi pusat penyebaran atau episentrum baru wabah virus corona.

Sementara itu Gugus Tugas Coronavirus Gedung Putih hari ini meminta semua Warga New York yang telah meninggalkan daerah itu baru-baru ini untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari.

Deborah Birx, koordinator respon untuk gugus tugas, mengatakan pada konferensi pers hari Selasa bahwa 60 persen dari semua kasus baru di Amerika Serikat keluar dari area metro Kota New York.

"Kepada semua orang yang telah meninggalkan New York selama beberapa hari terakhir, Anda mungkin sudah terpapar sebelum meninggalkan New York," kata Birx.

Kata Brix, sekitar satu per seribu orang ini terinfeksi. Itu sekitar delapan hingga 10 kali lebih banyak daripada di daerah lain, yang berarti ketika mereka pergi ke tempat lain untuk keselamatan mereka sendiri, mereka harus berhati-hati.

Lebih dari setengah dari semua kasus virus korona di Amerika Serikat berasal dari daerah metro New York, kata Birx. Dan 31 persen kematian AS karena corona telah terjadi di daerah itu, katanya.

Sebelumnya sejumlah gubernur negara bagian di Amerika Serikat bergabung memerintahkan warganya untuk tinggal di rumah mencegah meluasnya penyebaran virus Corona.

Ironinya, Presiden Donald Trump malah mempertimbangkan untuk melonggarkan larangan keluar rumah.

Padahal hingga hari ini virus Corona telah mengenai 53.000 rorang di Amerika Serikat dan menewaskan 687 orang.

Pelarangan aktivitas bisnis dan ke luar rumah bagi warga membuat harga saham menjadi semakin anjlok. Ini memicu kekhawatiran terjadinya resesi global.

Hanya saja, Trump mengatakan akan mengendurkan aturan larangan bagi bisnis di daerah yang mengalami infeksi virus Corona tingkat rendah seperti Nebraska, Idaho, dan Iowa.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved