Sang Ahli Virus Dokter Indro (1): Covid-19 Mudah Nempel tapi Tidak Menimbulkan Kerusakan
Hingga Minggu (22/3/2020), menurut Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, sudah ada 514 pasien positif
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Anda menyebut sempat ke Depok saat kasus pertama kali covid-19, apa yang membuat Anda memberanikan diri?
Sekarang saya balik pertanyaannya, bukannya saya memberanikan diri, seolah-olah cuma saya yang begitu.
Justru kenapa orang-orang pada takut? Kalau kita mengasosiasikan virus corona sama kematian, padahal angka kesembuhannya lebib tinggi, yang mati tiga persen. Kenapa bisa yang mati tiga persen, karena ya dia emang sudah sakit duluan.
• Terus Bertambah, Total 44 Kasus Hoaks Terkait Virus Corona di Indonesia
Kalau misalnya saya sakit dan punya kelainan paru-paru dan kelainan pernapasan, saya juga akan berpikir lagi buat datang ke situ (Depok). Nah, kalau saya sehat, saya tidak punya masalah karena saya yakin nanti minggu depan saya sehat lagi.
Apa yang Anda alami ketika ke Depok usai pengumuman kasus positif pertama?
Saya yakin saya sudah pernah kena sebelumnya. Maka sepulang dari Depok, saya enggak sakit. Persis seperti dikasih vaksin cacar. Kalau misalnya kita mau antibodi buat badan kan lewat dua cara nih. Yang pertama vaksin kan kita pernah divaksin cacar.
Kalau kita sudah pernah divaksin cacar, maka kita punya ada sel memori buat mengingat virus cacarnya, makanya kalau pas ada wabah cacar, virusnya masuk, kita enggak kena, orang kita sudah bisa mengeluarkan antibodinya, lebih cepat begitu.
Apakah itu berarti cacar mirip dengan covid-19 ini?
Persis sama, cuma sekarang perbedaannya adalah memasukkan virus ke dalam tubuh lewat vaksin sama lewat virus wabah, itu berbeda.
Kalau misalnya vaksin kan virusnya sudah mati, makanya begitu dimasukkan ke badan kita, kita tidak sakit, paling ya panas-panas seharu-dua hari.
Tapi kalau misalnya virus wabah, kalau masuk ke dalam badan kita dan kalau masuknya kebanyakan, maka kita akan sakit, tetapi kesakitannya hanya berlangsung selama satu minggu.
Sesudah itu ya sama-sama mengeluarkan antibodi juga, divaksin juga minggu depan keluar antibodinya. Kena virus wabah, minggu depan juga keluar anrtibodinya. Perbedaannya kalau divaksin kita tidak sakit, kalau dari virus wabah kita sakit demam dulu.
Dari penjelasan Anda, apakah covid-19 ini bisa membuat orang meninggal?
Semisal ada dua orang, yang satu sehat enggak punya komplikasi, satunya lagi punya TBC sehabis itu sama diabetes. Pas kita datang ke tempat yang sama kita dapat virus yang sama.
Kalau virusnya masuk ke tempat orang sehat, orang itu sakit tetapi minggu depan akan sembuh. Kalau masuk ke orang yang sudah punya penyakit duluan, nah itu orang sakitnya tambah parah.