Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Luar Angkasa

Asteroid Selebar 390 Meter Melintasi Bumi Kamis 26 Maret, NASA Sebut Potensi Mengancam Bumi

NASA menyebut asteroid ini disebut sebagai Near-Earth Object (NEO) harus melewati batas tertentu untuk dianggap 'berpotensi berbahaya'.

Editor: Aldi Ponge
Greety images via mailonline
Asteroid itu, yang dijuluki MD8 2013, diperkirakan meluncur melewati Bumi dengan jarak hanya lebih dari 3 juta mil jauhnya, atau sekitar 13 kali jarak antara Bumi dan bulan, pada pukul 12:55 siang (ET) pada hari Selasa 

Asteroid ini adalah salah satu dari enam yang dilacak saat melintasi Bumi minggu ini.

Namun, asteroid 212 XA133 adalah satu-satunya yang masuk dalam kategori 'berpotensi berbahaya'.

"Asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA) saat ini didefinisikan berdasarkan paramater yang mengukur potensi asteroid untuk mengancam Bumi," kata NASA dalam sebuah pernyataan.

"Setiap hari, sekitar seratus ton material antarplanet melayang ke permukaan bumi," ujar pusat studi NEO NASA.

Sebagian besar partikel antarplanet terkecil yang mencapai permukaan Bumi adalah partikel debu kecil yang dilepaskan oleh komet.

"Sebagian besar partikel antarplanet terkecil yang mencapai permukaan bumi berasal dari fragmen tabrakan asteroid yang telah bertabrakan satu sama lain beberapa tahun yang lalu," ungkap NASA.

NASA menjelaskan secara terperinci tentang apa yang akan terjadi jika salah satu dari batu-batu tersebut akhirnya menabrak Bumi.

"Dengan interval rata-rata sekitar 10.000 tahun, asteroid berbatu atau besi yang berukuran lebih dari 100 meter diperkirakan akan mencapai permukaan bumi."

"Itu menyebabkan bencana lokal atau menghasilkan gelombang pasang yang dapat menggenangi daerah dataran rendah," jelas NASA.

Sementara itu, setiap beberapa ratus ribu tahun atau lebih, asteroid yang lebarnya lebih dari satu kilometer dapat menyebabkan bencana global.

Dalam hal ini, puing-puingnya akan menyebar ke seluruh atmosfer bumi.

Kondisi itu menyebabkan tanaman akan mati karena hujan asam.

Selain itu, sebagian sinar matahari dapat terhalang.

Badai yang dihasilkan dari puing-puing yang dipanaskan juga akan turun ke permukaan bumi.

"Karena jalur orbitnya sering melintasi Bumi, tabrakan antara Bumi dengan NEO sering terjadi. Kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan tertutupnya Bumi di masa mendatang."

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved