Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Dampak Virus Corona yang Tidak Bisa Disepelekan, Sebabkan Infeksi Paru-paru

Virus corona bisa menyebabkan infeksi paru-paru yang tidak bisa disepelekan. Berikut penjelasannya.

Editor: Isvara Savitri
(Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hingga kini jumlah pasien positif dan meninggal karena virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Virus corona jenis baru yang awalnya dari Wuhan ini menyerang saluran pernapasan.

Sebagian yang terjangkit pun mengalami gangguan pernapasan yang parah.

Namun, ada pula orang yang terinfeksi tanpa meneunjukan gejala khusus.

Sebenarnya, bagaimanakah dampak infeksi virus yang sedang menjadi pandemi ini pada paru-paru manusia?

Ahli patologi paru-paru, Sanjay Mukhopadhyay, mengatakan bahwa virus corona jenis baru ini bisa mengakibatkan Sindrom distres pernapasan akut atau Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS).

Berdasarkan riset yang dilakukan di Wuhan, Cina, dengan meneliti 191 pasien yang meninggal karena infeksi corona juga membuktikan hal yang sama.

Dalam riset tersebut, 50 dari 54 pasien yang meninggal akibat Covid-19 mengalami sindrom gangguan saluran pernapasan akut.

Hanya sembilan dari 137 pasien yang selamat dari sindrom tersebut.

"Inilah yang membuat infeksi virus ini menyebabkan kematian yang signifikan," ucap Mukhopadhyay, dilansir dari Cleveland.

Pasien yang telah mengalami sindrom gangguan pernapasan akut biasanya mengalami gejala seperti sesak napas mendadak, napas terasa cepat, pusing, detak jantung yang cepat, dan keringat berlebih.

Pasien ARDS juga mengalami kerusakan alvelolar difus atau kerusakan pada dinding kantung udara di paru-paru.

Padahal, kantung udara tersebut berfungsi membantu oksigen masuk ke dalam sel darah merah.

Pada paru-paru orang sehat, oksigen di dalam kantung udara ini bergerak ke pembuluh darah kecil atau kapiler.

Lalu, kapiler bertugas mengirimkan oksigen ke sel darah merah.

Sementara itu, virus corona bisa merusak sel-sel dinding kantung udara dan selaput alveolus serta kapiler.

Kerusakan tersebut menyebabkan dinding alveolus menebal.

"Kerusakan kapiler juga menyebabkan kebocoran protein plasma yang menambah ketebalan dinding kantung udara," tambah Mukhopadhyay.

Akibatnya, oksigen semakin sulit dialirkan ke sel darah merah, berbagai risiko masalah kesehatan kronis pun meningkat hingga menyebabkan kematian.

Dengan memahami bagaimanan efek infeksi virus corona jenis baru, Mukhopadhyay berharap masyarakat agar selalu waspada.

“Tolong jangan anggap ini hanya sebagai infeksi virus yang akan berlalu,” katanya.

Dia juga menyarankan agar kita melakukan tindakan pencegahan seperti yang telah disarankan para ahli kesehatan.

Mencegah infeksi virus corona
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, baik dengan antiseptik berbasis alkohol atau sabun dan air mengalair.

Selain itu, kita juga harus melakukan social distancing atau menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain yang sedang batuk atau bersin.

Batuk dan bersin membuat tetesan cairan dari hidung dan mulut keluar.

Tetesan cairan tersebut bisa jadi mengandung virus yang bisa menginfeksi kita.

Jika Anda mengalami demam, batuk atau kesulitan bernapas, Anda harus mencari perawatan medis dengan menelepon terlebih dahulu.

Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat untuk mendapatkan informasi terbaru.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Infeksi Virus Corona pada Paru-paru, Jangan Disepelekan".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved