Umat Kristen Gelar Ibadah di Rumah, Jemaat GMIM Dengar Khotbah Lewat Video
Di GMIM Yerusalem Kalawat, Minut, umat melaksanakan ibadah di rumah masing-masing bersama keluarga.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel_Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID -- Minggu 22 Maret 2020 menjadi hari bersejarah bagi umat Kristen di Sulut.
Di hari yang mendung itu, untuk pertama kalinya, sejumlah gereja menjadi kosong, pagi berlalu tanpa bunyi lonceng.
Mematuhi imbauan pemerintah dan berbagai organisasi agama tentang tindak pencegahan meluasnya penyebaran virus corona, beberapa
gereja merancang program ibadah di rumah.
Di GMIM Yerusalem Kalawat, Minut, umat melaksanakan ibadah di rumah masing-masing bersama keluarga.
"Kami diberikan liturginya," kata Sally Onibala.
Ungkapnya ibadah keluarga dimulai pas pukul 9 pagi atau bersamaan waktu dengan ibadah konvensional.
Untuk khotbah, beber dia, sekeluarga mereka mendengar khotbah online dari ketua Sinode GMIM.
Setelah itu digelar doa syafaat yang dipimpin kepala keluarga.
"Doa khusus kami pohonkan agar Tuhan Yesus menjaga kami dari virus corona," kata dia.
Layaknya ibadah konvensional, ada pula persembahan.
Yang berjumlah tiga.
"Nanti usai ibadah akan dijemput syamas di rumah masing-masing," kata dia.
Gerald Leonard, warga GMIM menyatakan, ibadah di rumah tak berkurang kekhusyukannya.
Bahkan terasa lebih mendalam.
"Ini kayak di suasana bencana, tak terasa air mata saya menetes, semoga Tuhan Yesus pulihkan kami," kata dia.(art)
• Banyak Diburu, Ternyata Penggunaan Sarung Tangan Lateks Tak Cegah Penularan Virus Corona