Nasional
Di ILC, Rizal Ramli: Tanpa Corona pun Ekonomi Indonesia Tetap Anjlok, Mabuk Utang Salah Pengurusan
Rizal Ramli menegaskan bahwa satu faktor yang memicu hal itu karena banyaknya utang yang harus ditanggung negara.
Khususnya sektor informal, menurut dia, akan kehilangan penghasilan.
Sektor produksi akan terganggu karena banyak produk yang akan berkurang pasokannya.
"Termasuk juga merencanakan antisipasi apabila dilakukan "lockdown" dampaknya bisa dipastikan akan signifikan, perekonomian seperti dimatikan.
"Semua ini harus diantisipasi dan disiapkan solusinya," katanya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Selama ini, dia menilai, pemerintah nampak ragu untuk mengambil tindakan drastis mengatasi virus corona.

Sebab, pemerintah menghadapi dilema antara fokus mengatasi virus corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian.
"Beberapa kebijakan stimulus sudah dikeluarkan pemerintah untuk membantu dunia usaha.
"Tapi apakah pemerintah sudah mempersiapkan kebijakan untuk kondisi terburuk?" terang Piter.
Piter merasa khawatir dengan penanganan virus corona yang dianggap serba tanggung saat ini.
Karena akan terjadi lonjakan penderita yang pada akhirnya akan memaksa pemerintah melakukan isolasi.
"Bila ini nanti dilakukan tanpa perencanaan dan dilakukan ketika korban corona sudah tidak tertanggulangi,
maka proses recovery-nya akan jauh lebih lama dan dampak negatifnya terhadap perekonomian justru akan jauh lebih besar," katanya.
Jadi, dia mengusulkan kepada pemerintah memprioritaskan penanggulangan virus corona dengan cara "lockdown".
Namun, isolasi itu harus direncanakan dengan mantang.
Sesuai rencana pemerintah daerah sekarang ini, contohnya transportasi publik.