Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China Curigai Penutupan Laboratorium Militer AS Terkait Pandemi Corona

Pendemi virus Corona atau COVID-19 memicu saling tuding antara Amerika Serikat (AS) dan China mengenai siapa yang bertanggungjawab

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
KONTAN
Presiden China Xi Jinping mengunjungi Wuhan, China. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi virus Corona atau COVID-19 memicu saling tuding antara Amerika Serikat (AS) dan China mengenai siapa yang bertanggung jawab atas virus mematikan itu.

Ricuh, Wagub Malut Mengamuk saat Gubernur Abdul Lantik Pejabat: Tak Koordinasi sama Saya, Ada Apa?

Global Times yang dikelola pemerintah melaporkan tentang petisi di situs web Gedung Putih (kantor Presiden AS) yang mendesak pemerintah AS merilis lebih banyak informasi mengenai penutupan laboratorium penelitian penyakit menular di bawah Kementerian Pertahanan (Pentagon).

The Global Times mencatat pengguna internet dan para ahli Cina menyerukan informasi lebih lanjut tentang apakah laboratorium The Fort Detrick dikaitkan dengan virus corona. Secara kebetulan penutupan laboratorium itu bersamaan waktunya dengan munculnya wabah COVID-19.

Banyak laporan berita berbahasa Inggris tentang penutupan Fort Detrick telah dihapus baru-baru ini, menimbulkan kecurigaan atas hubungan laboratorium dengan virus corona. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian pernyataan para diplomat China dan media pemerintah mengenai teori virus itu tidak berasal dari China, tetapi hanya ditemukan di Negeri Tirai Bambu itu.

Menyikapi Pandemi Virus Corona, Begini Langkah Pencegahan yang Diambil Unima

Pekan lalu, kantor berita resmi Xinhua mengklaim epidemi itu pertama kali dilaporkan di Tiongkok tetapi tidak berarti wabah itu berasal dari China.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, bahkan telah berkicau di akun Twitter menyebut, "Mungkin tentara AS yang membawa epidemi ke Wuhan."

Dampak dari pernyataan itu pemerintah AS memanggil Duta Besar China Cui Tiankai. "China mencoba mengalihkan kritik yang menyebut mereka memulai wabah global ini, dan tidak memberitahukannya kepada dunia," ujar Diplomat AS, Stilwell.

Ia menuturkan China sudah membuat manuver berbahaya karena memunculkan konspirasi yang belum tentu jelas kebenarannya. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut penyakit itu virus Wuhan. Sedang Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O 'Brien yang menuding Beijing lambat bereaksi.

Dubes China Cui Tiankai berharap dua negara bisa berjalan beriringan dalam memerangi virus corona. Presiden Donald Trump mengatakan Beijing tentunya tahu dari mana wabah itu berasal, namun ia optimistis teori konspirasi tersebut tidak akan menghalangi penyelesaian fase pertama solusi perang dagang di antara dua negara.

ASN di Mitra Bakal Terapkan Kerja dari Rumah

Para pakar percaya bahwa asal muasal wabah itu berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, yang menjual berbagai hewan liar dan eksotis. (bbc/cnn/feb)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved