Wabah Virus Corona
Achmad Yurianto: Dokter Harus Sampaikan Data Pasien Positif Corona ke Dinkes Setempat
Dokter yang menangani pasien positif virus corona tipe 2 harus memberi informasi kepada dinas kesehatan setempat di mana pasien itu berada.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter yang menangani pasien positif virus corona tipe 2 harus memberi informasi kepada dinas kesehatan setempat di mana pasien itu berada.
Demikian yang dikatakan Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto.
Pemberitahuan kepada dinas kesehatan setempat untuk kepentingan penelusuran dari mana si pasien terpapar virus corona tipe 2 yang menyebabkan covid-19 itu.
"Dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat karena ini penting dalam konteks untuk kepentingan tracing," kata Yuri di Kompleks Istana, Jakarta, Minggu (15/3/2020).
Wabah virus corona sudah dinyatakan sebagai bencana nasional.
Kepala dinas kesehatan yang mendapat laporan dari dokter tentang adanya kasus virus corona akan melapor hal itu kepada kepala daerah.
Pada gilirannya, kepala daerah dapat mengumumkan informasi itu kepada masyarakat.
Namun, Yuri menekankan agar kepala daerah tetap menjaga privasi dan identitas pasien positif virus corona.
" Kepala daerah nanti akan men-declare, apapun, silakan, tetapi tetap pada rambu-rambu, satu, tidak boleh mengungkap identitas pasien karena ini undang-undang," ujarnya.
Selain itu, data pasien positif corona akan menjadi dasar kepala daerah dalam merumuskan kebijakan pengendalian wabah tersebut.
Kementerian Kesehatan telah mengimbau jajarannya di daerah untuk berkoordinasi dengan kepala daerah setempat.
"Oleh karena itu, kami berkali-berkali mengatakan kepada teman-teman di daerah, tolong berikan asupan (data) kepada kepala daerah, agar nanti kebijakannya tidak malah memancing kepanikan," ucap Yuri.
Jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 kasus per hari Minggu ini.
Sabtu kemarin, angkanya baru 96 pasien positif.
"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kami dapatkan 21 kasus baru dimana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata Achmad Yurianto, Minggu. (KOMPAS.COM).
• Virus Corona Mewabah, BKN Kaji Penundaan Jadwal SKB CPNS
Pernyataan Presiden Jokowi Terkait Covid-19 di Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua kepala daerah membuat kebijakan untuk mewaspadai penyebaran virus corona.
Di antaranya, membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa.
Perintah itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/63/2020).
"Sebagai negara besar dan negara kepulauan tingkat penyebaran covid 19 ini derajatnya bervariasi antara daerah yang satu dengan yang lain," ujar Jokowi.
Oleh karena itu dirinya meminta kepada seluruh gubernur, bupati, walikota, untuk terus memonitor kondisi daerah.
Selain itu, ia juga mengimbau agar pemerintah daerah terus berkonsultasi dengan pakar medis untuk menelaah situasi yang ada.
"Kemudian juga terus berkonsultasi dengan BNPB untuk menentukan status daerahnya, siaga darurat atau tanggap darurat bencana non-alam," terang Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan tak panik. Jokowi juga meminta masyarakat tetap produktif.
"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah.
"Ini lah saatnya kerja bersama-sama saling tolong menolong dan gotong royong, kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah ini cepat selesai," katanya.
Gugus Tugas Sebagai Langkah Ketat Tangani Covid-19
Untuk saat ini, Pemerintah Indonesia tidak mengambil opsi lockdown terkait virus yang bernama resmi Covid-19.
"Kita melihat beberapa negara yang mengalami penyebaran lebih awal dari kita ada yang melakukan lockdown dengan segala konsekuensi yang menyertainya," ujar Jokowi.
"Ada juga negara yang tidak melakukan lockdown tetapi melakukan langkah dan kebijakan yang ketat untuk menghambat penyebaran covid-19," kata Jokowi.
Indonesia, kata Jokowi, telah mengambil langkah ketat dengan membentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, yang dikepalai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monadrdo.
"Gugus tugas ini telah bekerja secara efektif dengan mensinergikan kekuatan nasional kita. Baik pusat maupun daerah. Juga melibatkan ASN, TNI, dan Polri serta melibatkan dukungan dari swasta, lembaga sosial dan perguruan tinggi," terangnya.
Tindakan-tindakan yang diambil pun, menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sudah sesuai dengan ketentuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO
"Pemerintah selalu berkomunikasi dnegn WHO dan menggunakan protokol kesehatan WHO serta berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk mengatasi penyebaran covid-19," pungkasnya.
Jokowi meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untum tidak panik terkait situasi ini
"Tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran covid 19 ini bisa kita hambat dan bisa kita setop," pungkasnya. (Tribunnews.com/Reza Deni)
• 4 Gereja Besar Alihkan Peribadatan Secara Online Imbas Virus Corona, Salah Satu di Indonesia
Sebagian artikel ini artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Harus Sampaikan Data Pasien Positif Corona ke Dinkes Setempat".
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/adsmkj8e9t.jpg)