Brayen Mekel Dibunuh
UPDATE : Polisi Ringkus Tersangka Kasus Pembunuhan Sebastian Brayen Mekel di Paal 2
Kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam dan menyebabkan nyawa orang meninggal dunia, kembali terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam dan menyebabkan nyawa orang meninggal dunia, kembali terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kali ini korbannya diketahui bernama Sebastian Brayen Mekel (24) warga terminal Paal Dua, Kelurahan Paal Dua, Lingkungan X, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulut.
Sebastian, meninggal dunia di RSUP Prof Kandou Manado, Sabtu (14/03/2020) tadi, sebelum naik meja operasi, dengan mengalami luka tikam di dada kiri dan tangan kiri.
Sementara untuk tersangkanya, berinisial FH alias Denis (18) warga lorong Longsor, Kelurahan Paal Dua, Lingkungan X, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulut.
Peristiwa penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam itu, terjadi di ruas jalan Paal Dua, Kecamatan Paal Dua, tepatnya di depan Rumah Sakit Siloam Paal Dua, Kota Manado, Sulut, Sabtu (14/03/2020) subuh.
Tidak lama kemudian, tersangka berhasil ditangkap Tim Paniki Rimbas I Polresta Manado, dibawa pimpinan Aipda Jemmy Mokodompit, yang berkolaborasi dengan Tim Macan Resmob Polresta Manado, serta Resmob Polsek Tikala.
Kapolsek Tikala AKP Bartolomeus Dambe, mengatakan, benar bahwa ada kasus penganiayaan dengan senjata tajam, di wilayahnya, hingga membuat nyawa orang lain meninggal dunia.
"Untuk tersangka sudah ditangkap di kompleks TKP dan sudah dijebloskan dalam sel tahanan untuk proses lanjut," kata Kapolsek.
Amatan tribunmanado.co.id rumah duka bertempat di dekat terminal, Lingkungan 10, Kelurahan Pall Dua, Manado.
Keluarga dan pemerintah setempat sedang membangun tenda duka.
Sekitar pukul 10.00 Wita tadi, jenazah korban belum berada di rumah duka dan masih berada di Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang.
jenazah korban akan disemayamkan di rumah adik perempuan korban yang sudah menikah.
Kepala lingkungan 10 Apson Laberu, mengatakan korban dikenal baik dan tidak pernah buat masalah di lingkungannya.

Ia belum mengetahui lebih jelas bagaimana kronologinya ketika diwawancarai dan pelakunya juga belum pasti siapa.
"Korban anak sulung dari lima bersaudara, dan umurnya sekitar dua puluhan," kata Apson.